About belajar juz ama
Hal ini menyiratkan bahwa mengaji pada waktu kecil adalah untuk pertama kali yaitu mengenal Ar Rahman (Maha Penyayang) yaitu Allah SWT, kemudian memperkenalkan figur Rasululloh Muhammad SAW sebagai suri tauladan, kemudian mengajarkan kecintaan kepada Al-Qur'an untuk senantiasa membaca, belajar mengaji, mengkaji, dan memahami, kemudian mengamalkan. Kita bisa melihat firman Allah dibawah ini.
"Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka peliharalah Kami dari siksa neraka". (QS. 3 : 191)
".... dan kami turunkan kepadamu Al kitab (Al-Qur'an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri." (QS.16 : 89)
"Untuk menjadi petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berfikir". (QS.40 : 54) This implies that the Koran during childhood is the first time that know Ar-Rahman (the Most Merciful), namely Allah, then introduces the figure of Rasululloh Muhammad SAW as a role model, then teach the love of the Qur'an to always reading, learning lessons, assess, and understand, then practice. We can see God's word below.
"Oh my God We, You have not created this in vain, the holy Maha You, guard Us from the torment of hell". (Qur'an, 3: 191)
".... and we sent down to you the Book (Qur'an) to explain everything, and guidance and mercy and glad tidings to those who surrender." (QS.16: 89)
"To be a guide and a warning to those who think". (QS.40: 54)