About IPTI Kepri
Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI) awalnya bernama Ikatan Pemuda Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (IP-PSMTI) yang terbentuk pada tanggal 27 Juli 2007. Namun dalam Musyawarah Nasional I IP-PSMTI pada tanggal 16-18 Agustus 2010, disepakati mengubah nama organisasi menjadi Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI).
“Ini adalah sebuah organisasi kemasyarakatan pemuda yang anggotanya adalah para pemuda Tionghoa berusia 18-35 tahun. Alasan IP-PSMTI berubah nama menjadi IPTI adalah agar ikatan pemuda IP-PSMTI lebih berkembang sebagai wadah bagi generasi muda Tionghoa dari berbagai macam organisasi kemasyarakatan Tionghoa yang menjadi wadah bagi pemuda PSMTI semata,” ungkap Andrew A. Susanto, ST selaku ketua umum IPTI.
Tujuan dari dibentuknya organisasi ini, kata Andrew, selain sebagai wadah untuk para pemuda Tionghoa Indonesia juga bertujuan untuk wadah pembinaan dan pemantapan nilai-nilai nasionalisme kebangsaan Indonesia. Selain itu juga untuk menjadi penghasil kader-kader penerus bangsa yang berkarakter dan berkualitas untuk membangun Indonesia bersama-sama dengan seluruh elemen bangsa Indonesia.
“IPTI ingin melahirkan sebuah kesadaran di dalam diri dan hati setiap generasi muda Tionghoa bahwa mereka adalah bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat Indonesia. Dan bahwa mereka juga memikul tanggung jawab sebagai generasi penerus bangsa bahwa mereka punya hak dan kewajiban sbagai warga negara Indonesia. Melalui IPTI inilah kita mencoba menimbulkan serta membangkitkan kecintaan terhadap bangsa dan negara. Itulah visi dan misi dari IPTI sendiri,” terangnya.
Sepanjang berdirinya, IPTI sudah membuat berbagai kegiatan, Di antaranya, diskusi dan seminar tentang peran dari para pemuda pemudi Tionghoa mendirikan Republik Indonesia. Hal ini dilakukan agar generasi muda Tionghoa dapat melihat diri mereka didalam sejarah Indonesia yang selama ini tidak ada. Selain itu IPTI juga mengadakan kegiatan sosial lainnya. Saat ini IPTI telah tersebar di 13 cabang di Indonesia dan berjumlah sekitar 3.500 -4.000 anggota dalam skala nasional.
Di akhir perbincangan, Andrew menaruh harap bahwa generasi pemuda Tionghoa dapat tumbuh menjadi warga negara yang baik. Sebagai generasi penerus bangsa, pemuda Tionghoa juga memikul tanggung jawab serta memiliki hak dan kewajiban setara dan sama dengan seluruh warga negara lain dari penduduk Indonesia. Chinese Youth Association of Indonesia (IPTI) originally called Social Circle Marga Youth Association of Indonesian Chinese (IP-PSMTI) formed on July 27, 2007. But in the first National Congress of IP-PSMTI on 16-18 August 2010, agreed to change the name of the organization into Chinese Youth Association of Indonesia (IPTI).
"This is a youth community organization whose members are Chinese youths aged 18-35. The reason IP-PSMTI changed its name to IPTI is that ties IP-PSMTI youth more developed as a forum for the young generation of Chinese from various Chinese social organization that became a forum for youth PSMTI alone, "said Andrew A. Susanto, ST as the general chairman IPTI.
The purpose of the establishment of this organization, said Andrew, as well as a vessel for the Indonesian Chinese youth also aims to container formation and stabilization of values of Indonesian nationalism. It is also to be the producers of the cadres of the nation's future character and quality to build Indonesia together with all elements of the Indonesian nation.
"IPTI want to have a consciousness within themselves and the hearts of every generation of Chinese youth that they are an integral part of Indonesian society. And that they also bear the responsibility as the future generation that they have rights and obligations of citizens sbagai Indonesia. Through this IPTI we try to elicit and generate a love of nation and state. That is the vision and mission of IPTI own, "he explained.
Throughout the establishment, IPTI already made various activities Among other things, discussions and seminars on the role of the Chinese youths established the Republic of Indonesia. This is done so that the younger generation of Chinese see themselves in the history of Indonesia that has not been there. In addition IPTI also held other social activities. Currently IPTI has spread across 13 branches in Indonesia and numbering about 3,500 -4 000 members of a national scale.
At the end of the conversation, Andrew put the hope that the Chinese young generation can grow up to be good citizens. As the next generation, the Chinese youth also bear the responsibility and have equal rights and duties and equal to all other citizens of the Indonesian population.
by R####:
Informasi yg diberikan sangat berguna buat warga tionghoa indonesia pada umumnya dan warna tionghoa kepri pada khususnya serta seluruh lapisan masyarakat Indonesia