Cerita Sahabat Nabi

Cerita Sahabat Nabi Free App

Rated 5.00/5 (1) —  Free Android application by Arba_Studio

About Cerita Sahabat Nabi

Sa'id bin Zaid al Adawy RA merupakan kelompok sahabat yang memeluk Islam pada masa-masa awal, sehingga ia termasuk dalam kelompok as Sabiqunal Awwalun. Ia memeluk Islam bersama istrinya, Fathimah binti Khaththab, adik dari Umar bin Khaththab. Sejak masa remajanya di masa jahiliah, ia tidak pernah mengikuti perbuatan-perbuatan yang umumnya dilakukan oleh kaum Quraisy, seperti menyembah berhala, bermain judi, minum minuman keras, main wanita dan perbuatan nista lainnya.Sikap dan pandangan hidupnya ini ternyata diwarisi dari ayahnya, Zaid bin Amru bin Naufal.

Sejak lama Zaid bin Amru telah meyakini kebenaran agama Ibrahim, tetapi tidak mengikuti Agama Yahudi dan Nashrani yang menurutnya telah jauh menympang dari agama Ibrahim. Ia tidak segan mencela cara-cara peribadatan dan perbuatan jahiliah dari kaum Quraisy tanpa rasa takut sedikitpun. Ia pernah bersandar di dinding Ka'bah ketika kaum Quraisy sedang melakukan ritual-ritual penyembahannya, dan ia berkata, "Wahai kaum Quraisy, apakah tidak ada di antara kalian yang menganut agama Ibrahim selain aku??"

Zaid bin Amru juga sangat aktif menentang kebiasaan kaum Quraisy mengubur hidup-hidup anak perempuannya, karena dianggap sebagai aib, seperti yang pernah dilakukan Umar bin Khaththab di masa jahiliahnya. Ia selalu menawarkan diri untuk mengasuh anak perempuan tersebut. Ia juga selalu menolak memakan daging sembelihan yang tidak disebutkan nama Allah saat penyembelihannya, dan juga penyembelihan untuk berhala-berhala.

Seakan-akan ia memperoleh ilham, ia pernah berkata kepada sahabat dan kerabatnya, "Aku sedang menunggu seorang Nabi dari keturunan Ismail, hanya saja, rasanya aku tidak akan sempat melihatnya, tetapi saya beriman kepadanya dan meyakini kebenarannya…..!!"

Zaid bin Amru sempat bertemu dan bergaul dengan Nabi Muhammad SAW sebelum beliau dikukuhkan sebagai Nabi dan Rasul, sosok pemuda ini (yakni, Nabi Muhammad SAW) sangat mengagumkan bagi dirinya, di samping akhlaknya yang mulia, pemuda ini juga mempunyai pandangan yang sama dengan dirinya tentang kebiasaan dan ritual jahiliah kaum Quraisy. Tetapi Zaidmeninggal ketika Kaum Quraisy sedang memperbaiki Ka'bah, yakni, ketika Nabi SAW berusia 35 tahun.

Dengan didikan seperti itulah Sa'id bin Zaid tumbuh dewasa, maka tak heran ketika Nabi SAW menyampaikan risalahnya, ia dan istrinya langsung menyambut seruan beliau. Tak ada ketakutan dan kekhawatiran walau saat itu kaum Quraisy melancarkan siksaan yang tak terperikan kepada para pemeluk Islam, termasuk Umar bin Khaththab, kakak iparnya sendiri yang merupakan jagoan duel di pasar Ukadz. Hanya saja ia masih menyembunyikan keislamannya dan istrinya. Sampai suatu ketika Umar yang bertemperamen keras itu mengetahuinya juga.

Ketika itu Sa'id dan istrinya sedang mendapatkan pengajaran al Qur'an dari sahabat Khabbab bin Arats,tiba-tiba terdengar ketukan, atau mungkin lebih tepat gedoran di pintu rumahnya. Ketika ditanyakan siapa yang mengetuk tersebut, terdengar jawaban yang garang, "Umar..!!"

Suasana khusyu' dalam pengajaran al Qur'an tersebut menjadi kacau, Khabbab segera bersembunyi sambilterus berdoa memohon pertolongan Allah untuk mereka. Sa'id dan istrinya menuju pintu sambil menyembunyikan lembaran-lembaran mushaf di balik bajunya. Begitu pintu dibuka oleh Sa'id, Umar melontarkan pernyataan keras dengan sorot mata menakutkan, "Benarkan desas-desus yang kudengar, bahwa kalian telah murtad?"

fiture :
-berjalan secara offline / tanpa koneksi internet
-ukuran file kecil
-dapat digunakan diberbagai versi android Sa'id bin Zaid al Adawy RA is a group of companions who embraced Islam in the early days, so it was included in the group as Sabiqunal Awwalun. He embraced Islam along with his wife, Fatima bint al-Khattab, brother of Umar. Since his teenage years in the period of ignorance, he never followed through deeds that are generally conducted by the Quraysh, such as idolatry, gambling, drinking, playing a woman and shameful deeds lainnya.Sikap and outlook on life this turned inherited from his father, Zaid bin Amr bin Naufal.

Since long Zaid bin Amr Ibrahim was convinced of the truth of religion, but do not follow Judaism and Christians who he said had much menympang from the religion of Abraham. He did not hesitate to denounce the ways of worship and acts of ignorance of the Quraysh without the slightest fear. He leaned on the walls of the Kaaba when the Quraysh were doing the rituals of worship, and he said, "O Quraysh, did not any of you who embrace the religion of Abraham besides me ??"

Zaid bin Amru also very active against the habit of Quraysh burying daughters alive, because it is regarded as a disgrace, as he had done in the past Umar jahiliahnya. He always volunteered to care for the girl. He also always refused to eat meat slaughter which do not mention the name of Allah when the slaughter, and slaughter to idols.

It was as if she gained inspiration, he once said to friends and relatives, "I'm waiting for a Prophet from the descendants of Ishmael, it's just, I thought I will not have time to see it, but I believe in him and believe in the truth ... .. !!"

Zaid bin Amr had met and hung out with the Prophet before he was confirmed as a prophet and messenger, the figure of this young man (ie, the Prophet) was amazing for him, in addition to the moral noble, the young man also has the same view with him on customs and rituals of ignorance the Quraish. But Zaidmeninggal when the Quraysh were repairing the Ka'ba, ie, when the Prophet was 35 years old.

Upbringing like that Sa'id bin Zaid was growing up, it is no wonder when the Prophet delivered his message, he and his wife immediately respond to the call. There are no fears and worries even when the Quraysh launched untold torment to the followers of Islam, including Umar, brother-in-law own a duel hero in Ukadz market. It's just that he was hiding his Islam and his wife. Until one day the hard-tempered Umar know it too.

When it Sa'id and his wife were getting teaching the Koran from friends Khabbab bin ARATS, suddenly there was a knock, or perhaps more accurately banging on his door. When asked who is knocking it, came the ferocious, "Umar .. !!"

Atmosphere humility 'in the teaching of the Qur'an becomes chaotic, Khabbab immediately hid sambilterus pray for God's help for them. Sa'id and his wife headed for the door, hiding the pages of manuscripts under her clothes. Once the door was opened by Sa'id, Omar remarks loud with scary eyes, "Justify the rumors I've heard, that you have dropped out?"

 feature:
offline-walking / no internet connection
-size small file
-can be used in various versions of android

How to Download / Install

Download and install Cerita Sahabat Nabi version 1.0 on your Android device!
Downloaded 100+ times, content rating: Everyone
Android package: comm.arba.CeritaSahabatNabi, download Cerita Sahabat Nabi.apk

All Application Badges

Free
downl.
Android
2.3+
For everyone
Android app

App History & Updates

More downloads  Cerita Sahabat Nabi reached 100 - 500 downloads

Oh snap! No comments are available for Cerita Sahabat Nabi at the moment. Be the first to leave one!

Share The Word!


Rating Distribution

RATING
5.05
1 users

5

4

3

2

1