About Kicauan Burung Cendrawasih Kuning
Cenderawasih kuning-besar (Paradisaea apoda) adalah burung Cenderawasih berukuran besar, yang memiliki panjang sekitar 43 cm, Carolus Linnaeus memberinya nama jenis Paradisaea apoda, yang berarti "Cenderawasih tak berkaki", karena pada awal perdagangannya ke Eropa, burung ini disiapkan tanpa kaki oleh orang pribumi; hal ini menyebabkan salah paham bahwa burung ini adalah pengunjung dari surga yang melayang-layang di udara dan tak pernah menyentuh tanah sampai mati.
Burung tersebut berwarna coklat marun dan bermahkota kuning. Tenggorokannya berwarna hijau zamrud dan bantalan dadanya cokelat kehitaman. Burung jantan dihiasi bulu-bulu panggul yang besar warna kuning dan punya sepasang ekor kawat yang panjang. Burung betina berbulu cokelat marun tak bergaris.
Burung cendrawasih kuning pada umumnya membuat sarang di atas pohon besar yang tinggi di perkebunan dataran rendah, pinggir hutan, hutan dan pegunungan. Mereka membuat sarang yang terlihat seperti mangkuk yang terbuat dari ranting-ranting pohon yang ditutupi akar dan daun yanq kering.
Pembuatan sarang dibuat oleh burung cendrawasih kuning kecil betina. Telur yang dihasilkan berjumlah 1-2 butir dimana bila sudah menetas akan dirawat dan dipelihara oleh burung cendrawasih kuning kecil betina.
Populasi burung ini bisa ditemukan di Papua Nugini, Australia, Pulau Seram, Irian Jaya, Pulau Aru, Pulau Misool, Pulau Yapen, dan daerah-daerah lain di Indonesia Timur.
Panjang tubuh sekitar 32 cm
Warna bulu antara kuning dan coklat
Memiliki iris mata yang berwarna kuning
Mempunyai paruh yang berwarna abu-abu kebiruan
Burung jantan cendrawasih kuning kecil memiliki bulu yang berwarna hijau jamrud mengkilap pada lehernya
Memiliki bulu-bulu hiasan berwarna dasar kuning yang panjang pada bagian sisi perut
Memiliki bulu-bulu hiasan berwarna dasar putih pada bagian luar perut
Memiliki 2 buah tali ekor yang berwarna hitam pada ekornya
Burung jantan cendrawasih kuning kecil memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada betina
Burung betina cendrawasih kuning kecil mempunyai kepala yang berwarna coklat tua
Burung betina cendrawasih kuning kecil mempunyai dada yang berwarna putih tanpa bulu-bulu hiasan Greater bird-of-paradise (Paradisaea apoda) is a bird of paradise large, which has a length of about 43 cm, Carolus Linnaeus gave it the name kind of Paradisaea apoda, which means "Cenderawasih legless", due in early trade to Europe, this bird is prepared without the feet by indigenous people; this led to the misunderstanding that this bird is the visitor of paradise that hovers in the air and never touch the ground until death.
The bird is brown maroon and yellow crowned. Emerald green throat and blackish brown chest pads. Male birds feathers decorated with large pelvic yellow color and has a long tailed pair wire. Maroon brown fluffy female birds unlined.
Yellow birds of paradise are generally nest in a large tree plantation high in the lowlands, the edge of the forest, forest and mountains. They make nests that look like bowls made from tree branches covered with leaves and roots dry yanq.
Making the nest made by a small yellow bird of paradise females. Eggs produced amounted to 1-2 eggs which will hatch when it is cared for and maintained by a small yellow bird of paradise females.
The population of this bird can be found in Papua New Guinea, Australia, Ceram, Irian Jaya, Aru Island, Misool Island, Yapen Island, and other areas in eastern Indonesia.
The body length of about 32 cm
Color between yellow and brown fur
Has a yellow iris
Half of which have a bluish gray color
Male birds lesser bird-of-paradise feathers shiny emerald green on neck
Having feathers decoration long yellow base color on the sides of the abdomen
Having feathers white base color decoration on the outside of the stomach
2 pieces of rope has a black tail in the tail
Male birds lesser bird-of-paradise have larger body size than females
Small yellow female bird of paradise has dark brown head
Small yellow female bird of paradise has a white chest without fur trimmings