About Qasidah Nasida Ria 2017
Menginjakkan kaki di kota atlas Semarang, tampak tugu Pancasila di kawasan simpang lima berdiri dengan kokoh.
Perjalanan bermula dari terminal TERBOYO, lalu bergegas mengarah ke pasar JOHAR, dan akhirnya sampailah ke sebuah jalan yang bernama Jl. Raya Tugu [Kauman Mustaram], Tepat di depan RSUD ADYATAMA Tugu Rejo, Diujung gang berdiri sebuah rumah kecil, bertuliskan ASRAMA PUTRI NASIDA RIA, Disanalah basecamp para srikandi srikandi islam Indonesia bermarkas, itulah Group Putri qasidah moderen NASIDA RIA
NASIDA RIA merupakan musik Qasidah modern pertama di Indonesia yang sampai sekarang masih bertahan ditengah merebaknya bermacam-macam musik tradisional dan modern, baik yang datang dari negeri sendiri maupun dari manca negara. Bahkan dengan ciri khas artis dan musisi pendukungnya yang terdiri dari para wanita (berjilbab), membuat NASIDA RIA memiliki prestise tersendiri, lain daripada yang lain.
Secara historis, lahirnya NASIDA RIA bermula dari inisiatif H.M. ZAIN (almarhum) tahun 1975. Sejak berdirinya sampai sekarang telah menelorkan 34 album kaset dan beberapa album lepas serta satu album diproduksi oleh Pi’ranha dengan label KEADILAN yang berupa CD, terbit di Berlin, Jerman
Semua artis dan musisi pendukung NASIDA RIA masing-masing menguasai 3 sampai 4 alat musik dan secara bergantian memainkannya. Sebagai selingan show, NASIDA RIA juga menguasai lagu-lagu berirama dangdut.
Adik ku sayang
Air zam zam
Al Qurnis
Ala Baladi
Anakku
Anugrah dan karunia
Asyik santai
Attaubah
Bersuka ria
Bertaubatlah
Bingung
Bismillah
Bom nuklir
Cita cita mulia
Damailah Palestina
Derajat Ibu
Desaku
Dimana mana dosa
Fittorik
Habbaitak
Habibi
Haram
Ibu
Ifroh Ya Albi
Inta Inta
Intaha Umri
Istiqlal
Jagalah kehormatanmu
Jakarta oh Jakarta
Jangan jual ginjalmu
Jilbab putih
Kalam Qodim
Kau hancurkan harapanku
Keadilan
Khitanan
Kota santri
Kunci pintu Surga
Lembah duka
Magadir
Mataharinya dunia
Merdeka membangun
Munafik
Nasib desaku
Nasib ya nasib
Pengantin baru
Perdamaian
Pergi mengaji
Pikir segera
Pilihanku
Pulang haji
Rumahku Surgaku
Sajadah merah
Sholawat Badar
Sholawat Nabi
Siapa bilang
Simiskin bahagia
Surga di telapak kaki Ibu
Surga nunut neraka katut
Tabah
Tabrak lari
Tahun 2000
Tergila gila
Usaha dan doa
Wali Songo
Wayyaak
Wulidal Huda
Ya Habibie
Ya Nabi Salam
Ya Ramadhan
Ya Robbi Barik
Ya Rosulallah
Dibulan Suci Ramadhan 2017 / 1438 H dan Hari Raya Idul Fitri 2017 / 1438 H maupun Hari Raya Idul Adha 2017/ 1438 H mari tingkatkan Iman dan Taqwa kita kepada Allah SWT. Amin. Atlas set foot in the city of Semarang, looked monument Pancasila in the intersection of five standing strong.
The journey begins on the terminal Terboyo, then hurried leads to Pasar Johar, and finally came to a street named Jl. Raya Tugu [Kauman Mustaram], Right in front of Tugu Rejo ADYATAMA Hospital, At the end of the alley stood a small house, reads DORM nasida RIA PRINCESS, basecamp Therein the heroine, heroine Indonesian Islam is based, that the Princess Group nasida RIA modern qasidah
Nasida RIA is a modern Qasidah music first in Indonesia which still survive amid growing assortment of traditional and modern music, both of which come from their own country or from foreign countries. Even with characteristic supporting artists and musicians made up of women (hijab), make nasida RIA has the prestige of its own, other than the other.
Historically, the birth of nasida RIA initiative stems from H.M. ZAIN (deceased) in 1975. Since its establishment until now has instituted 34 cassette albums and some loose album and the album was produced by JUSTICE Pi'ranha label in the form of CDs, published in Berlin, Germany
All artists and musicians supporting RIA nasida each hold 3 to 4 turns of musical instruments and play. As an interlude show, nasida RIA also mastered the rhythmic songs dangdut.
My dear younger brother
Zam Zam water
Al Qurnis
Ala Baladi
My child
Grace and bounty
fun relaxed
Attaubah
exult
Bertaubatlah
Confused
Bismillah
a nuclear bomb
Glorious future goals
Palestinian Damailah
Mother degrees
My village
Where where sin
Fittorik
Habbaitak
Habibi
illegitimate
mother
Ifroh Ya Albi
Inta Inta
Intaha Umri
Liberty
Keep your honor
Oh Jakarta Jakarta
Do not sell your kidneys
white headscarf
Kalam Qodim
You destroyed my hopes
Justice
circumcision
Islamic student City
Lock the doors of Heaven
valley of sorrow
Magadir
The sun world
Freedom to build
Hypocritical
The fate of my village
Yes fate fate
New bride
Peace
go Koran
immediately thought
Pilihanku
Round Hajj
Home sweet home
red Sajadah
sholawat Badar
sholawat Prophet
Who says it
Simiskin happy
Heaven lies beneath your mother's feet
Nunut heaven hell Katut
mettlesome
hit and run
2000
craziest crazy
Effort and prayer
The Wali Sanga
Wayyaak
Wulidal Huda
Yes Habibie
Ya Nabi Salam
Ya Ramadhan
Ya Robbi Barik
Yes Rosulallah
Holy month of Ramadan 2017/1438 H and Hari Raya Aidilfitri 2017/1438 H and Idul Adha 2017/1438 H let's increase our faith and taqwa to Allah SWT. Amen.