About Kitab Terjemah Al-Hikam
Translate the description into English using Google Translate? Translate
Kitab Al Hikam karya Ibnu Athoillah Al Iskandari
===================================
Kitab Al Hikam merupakan salah satu kitab klasik paling legendaris karya Syekh Ibnu Athaillah al Iskandari, yang berisikan kata-kata hikmah yang sangat tinggi nilainya, berisikan pemahaman tauhid, akhlak, dan ma'rifatullah. Aplikasi ini merupakan terjemahan dari butir-butir al Hikam dalam bahasa Indonesia dan Malaysia (masih satu rumpun bahasa, tidak terlalu sulit untuk dimengerti perbedaan katanya).
Inspirasi saya membuat aplikasi ini, karena seringkali saya ingin membagikan petuah-petuah Al Hikam ini baik dalam status, maupun percakapan disaat chat maupun di forum-forum. Namun karena menggunakan smartphone, seringkali cukup repot menyalin ulang, atau bahkan sekedar mengcopy paste kan kalimat-kalimat hikmah yang ingin disampaikan. Dengan adanya aplikasi ini, mudah-mudahan anda sekalian, selain dapat menyelami dan mengamalkan hikmah-hikmah dari kitab Al Hikam ini, juga dapat membagikannya kepada saudara atau rekan anda yang membutuhkannya dengan mudah. Fasilitas share dalam aplikasi ini, memungkinkan anda menyalin hikmah yang ada kedalam clipboard kemudian memindahkannya ke aplikasi lain, atau langsung membagikannya ke aplikasi yang anda inginkan, seperti whatsapp, line, facebook, twitter, dll.
Sejarah Singkat Syekh Ibnu Athoillah
===========================
Syekh Ibn ‘Atha’illah as-Sakandari (w. 1309 M) hidup di Mesir di masa kekuasaan Dinasti Mameluk. Ia lahir di kota Alexandria (Iskandariyah), lalu pindah ke Kairo. Di kota inilah ia menghabiskan hidupnya dengan mengajar fikih mazhab Imam Maliki di berbagai lembaga intelektual, antara lain Masjid Al-Azhar. Di waktu yang sama dia juga dikenal luas dibidang tasawuf sebagai seorang “master” (syeikh) besar ketiga di lingkungan tarekat sufi Syadziliyah ini.
Ibn ‘Athaillah tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab al-Hikam. Buku ini disebut-sebut sebagai magnum opusnya. Kitab itu sudah beberapa kali disyarah. Antara lain oleh Muhammad bin Ibrahim ibn Ibad ar Rundi, Syaikh Ahmad Zarruq, dan Ahmad ibn Ajiba.
Beberapa kitab lainnya yang ditulis adalah Al-Tanwir fi Isqath al-Tadbir, ‘Unwan at-Taufiq fi’dab al-Thariq, miftah al-Falah dan al-Qaul al-Mujarrad fil al-Ism al-Mufrad. Yang terakhir ini merupakan tanggapan terhadap Syaikhul Islam ibn Taimiyyah mengenai persoalan tauhid. Kedua ulama besar itu memang hidup dalam satu zaman, dan kabarnya beberapa kali terlibat dalam dialog yang berkualitas tinggi dan sangat santun. Ibn Taimiyyah adalah sosok ulama yang tidak menyukai praktek sufisme. Sementara ibn ‘Athaillah dan para pengikutnya melihat tidak semua jalan sufisme itu salah. Karena mereka juga ketat dalam urusan syari’at.
Ibn ‘Athaillah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih. Ia menjadi panutan bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam bagi para juru nasihat.
Ia dikenal sebagai master atau syaikh ketiga dalam lingkungan tarikat Syadzili setelah yang pendirinya Abu al Hasan Asy Syadzili dan penerusnya, Abu Al Abbas Al Mursi.
Meski ia tokoh kunci di sebuah tarikat, bukan berarti aktifitas dan pengaruh intelektualismenya hanya terbatas di tarekat saja. Buku-buku ibn Athaillah dibaca luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, bersifat lintas mazhab dan tarikat, terutama kitab Al Hikam yang melegenda ini.
Semoga Aplikasi ini bermanfaat untuk anda :)