Kitab Tasawuf for Android
Isi dari aplikasi ini yaitu mengenai Pembahasan tentang akidah hulûl dan wahdah al-wujûd tidak dapat dilepaskan dari kajian tasawuf. Karena segala aspek yang terkait dengan dua akidah tersebut biasanya timbul dalam wilayah tasawuf. Di dalam tasawuf, kaum sufi itu sendiri pada dasarnya terbagi kepada dua bagian; kaum sufi sejati (ash-Shûfiyyah al-Muhaqqiqûn) dan kaum sufi gadungan (Ghair al-Muhaqqiqîn). Pembagian semacam ini umumnya juga berlaku pada disiplin keilmuan atau komunitas lainnya. Realitas inilah yang mendorong salah seorang sufi besar di masanya, yaitu al-Hâfizh Abu Nu’aim menuliskan sebuah karya besar tentang biografi kaum sufi sejati dengan ajaran-ajarannya yang berjudul Hilyah al-Auliyâ’ Fî Thabaqât al-Ashfiyâ’. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh beliau sendiri di permulaan kitab tersebut bahwa yang mendorongnya menuliskan kitab ini adalah untuk membedakan antara kaum sufi sejati dan kaum sufi gadungan. Bahkan Ungkapan-ungkapan al-Hâfizh Abu Nu’aim dalam menyerang kaum sufi gadungan cukup keras. Beliau menamakan mereka sebagai orang-orang pemalas, karena tidak sedikit dari mereka adalah orang-orang mulhid berakidah hulûl, ittihâd atau kaum Ibâhiyyah (kaum yang menghalalkan segala sesuatu). Beliau juga mengatakan bahwa menyebutkan kesesatan-kesesatan kaum sufi gadungan dan menghindarkan diri dari mereka adalah kewajiban yang telah dibebankan oleh syari’at atas setiap orang muslim. Karena hanya dengan demikian kemurnian ajaran Islam dapat terjaga. Juga hanya dengan cara ini, orang-orang yang saleh dari para wali Allah dapat diposisikan secara proporsional dengan tidak mencapuradukan antara mereka dengan kaum sufi gadungan yang notabene orang-orang sesat.
Catatan: Dalam membuat aplikasi ini, kami memperoleh data dari berbagai sumber yang ada di dunia maya.
Technological advances, especially the ever-expanding Internet coverage to make us more easily get information. One of the most noticeable is the growing number of smartphone users, therefore we made an application book of mysticism in order to provide additional knowledge for all of us.The contents of this application is the discussion about faith Hulul and Wahdah al-beings can not be separated from the study of Sufism. Because of all aspects related to the two creeds usually arises in the area of Sufism. In Sufism, Sufis itself is essentially divided to two parts; Sufis true (ash-Shûfiyyah al-Muhaqqiqûn) and Sufis Bogus (Ghair al-Muhaqqiqîn). This kind of division is generally also applies to other disciplines or communities. Reality is what drives one of the great Sufi in his time, al-Hafiz Abu Nu'aim wrote a major work on the biography of the Sufi true to his teachings, entitled Hilyah al-Auliya 'fi al-Ashfiyâ Thabaqat'. This is as expressed by his own at the beginning of the book that prompted him to write this book is to differentiate between true mystics and Sufis fake. Even phrases al-Hafiz Abu Nu'aim in attacking Sufis quite loud ringer. He named them as lazy folks, because many of them are people mulhid berakidah Hulul, Ittihad or the Ibâhiyyah (the one which justifies everything). He also said that the mention of the evils of the Sufis bogus and avoid those are obligations that have been imposed by the shari'ah of every Muslim. Because only then the purity of the teachings of Islam can be maintained. Also only in this way, people who are pious of the trustees of God can be positioned proportionally with no mencapuradukan between them with fake fact Sufis heretics.
Note: In making this application, we obtained data from various sources that exist in cyberspace.