About Kitab Sabat Nusantara
Dalam tradisi keilmuan Islam, pendokumentasian proses pembelajaran merupakan salah satu aktifitas yang sangat diperhatikan dan dianggap penting. Selain mencatat nama-nama guru yang pernah ditemui, para murid juga mencatat disiplin ilmu serta kitab apa saja yang pernah dipelajari, metode pembelajarannya (ṭuruq al-taḥammul), bahkan juga kesan mereka terhadap masing-masing guru. Tradisi ini kemudian memunculkan satu jenis kitab yang disebut dengan kitab al-ṡabat. Kitab-kitab al-ṡabat merupakan dokumentasi seorang alim atas jalur sanad yang dimiliki serta ilmu-ilmu yang pernah dipelajari dan guru-guru yang pernah ia temui. Dalam tradisi keilmuan Islam kepemilikan al-ṡabat bagi seorang alim merupakan simbol otoritas keilmuan. Tradisi penulisan al-ṡabat ternyata bukan hanya dilakukan oleh ulama-ulama yang tradisi isnād-nya sudah berkembang sejak lama seperti Maroko, Mesir,Yaman, Syam, Makkah, Madinah dan India saja, ulama-ulama Nusantara dari generasi ke generasi juga mempunyai perhatian terhadap masalah sanad dan tradisi penulisan sanad keguruan ini. Aplikasi ini memaparkan data tentang beberapa karya al-ṡabat tulisan ulama Nusantara model-model penyusunannya. In the tradition of Islamic scholarship, documenting the learning process is one of the activities of a very noted and considered important. In addition to recording the names of teachers who've encountered, the students also noted disciplines as well as any book ever learned, learning methodology (turuq al-taḥammul), even their impressions of each teacher. This tradition later gave rise to the kind of book called the book of al-Sabbath. The books of al-Sabbath is on track documentation alim sanad owned and sciences ever learned and teachers she'd ever met. In the tradition of Islamic scholarship ownership al-Sabbath for Alim is a symbol of the authority of science. The tradition of writing al-Sabbath was not only done by scholars that the tradition of its isnaad has been developing for a long time such as Morocco, Egypt, Yemen, Syria, Mecca, Medina and India alone, scholars Nusantara from generation to generation also has the attention to problem writing tradition sanad sanad and this teacher. This application presented data on some of the work of al-Sabbath writings of scholars Nusantara models composition.