Kumpulan Qosidah Lengkap Audio

Kumpulan Qosidah Lengkap Audio Free App

Rated 4.41/5 (81) —  Free Android application by robot52

Advertisements

About Kumpulan Qosidah Lengkap Audio

Aplikasi Kumpulan Qosidah Lengkap Audio Dengan Kualitas Suara Jernih

Pengertian kasidah yang terdapat dalam khazanah kesusasteraan Indonesia mirip dengan kasidah yang ada dalam sastra Arab. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dikatakan bahwa kasidah merupakan “bentuk puisi, berasal dari kesusateraan Arab, bersifat pujian (satire, keagamaan), biasanya dinyanyikan (dilagukan)” (Tim Penyusun Kamus, 1988:493). Meskipun demikian, istilah tersebut berbeda dengan istilah yang sama yang terdapat dalam ungkapan “lagu kasidah” yang umumnya berbahasa Indonesia.
Istilah kasidah menurut Ma’luf dan Cowan dalam Syihabuddin (1997:16) berasal dari kata qasada yang salah satu bentuk infinitifnya ialah qasid atau qasidah dan berarti ‘dimaksudkan’, ‘disengaja’, dan ‘ditujukan kepada sesuatu’. Al-Hasyimi (t.t) dalam Syihabuddin (1997:16) mengungkapkan bahwa qasidah ialah syair yang larik-larik baitnya sempurna. Sebuah sya’ir disebut kasidah karena kesempurnaannya dan kesahihan wazannya, karena pengungkapnya menjadikannya sebagia hiburan, menghiasinya dengan kata-kata yang baik dan terpilih; karena kasidah itu diungkapkan dari hatinya dan perasaannya, bukan dari penalarannya semata.
Sementara itu Nicholson (1962:76-77) menegaskan bahwa pengertian kasidah itu berpusat pada masalah bentuk struktur, persajakan akhir, dan jumlah baitnya. Yang mirip dengan Nicholson di atas ialah pendapat Houtsma (1927:952) yang mengatakan bahwa kasidah merupakan sebuah istilah yang menunjukkan suatu jenis sya’ir yang sangat panjang. Kata kasidah itu sendiri menunjukkan kepada fungsinya, yaitu ditujukkan untuk memuji (“madaha”) kabilahnya atau seseorang, sehingga si penyair beroleh suatu hadiah, atau dimaksudkan untuk mencela suatu kabilah atau seseorang yang dibencinya. Jadi, kasidah ini dapat berbentuk satire maupun ode.
Selanjutnya Houtsma dalam Syihabuddin (1997:17) menegaskan bahwa sebuah kasidah memiliki struktur penceritaan tertentu. Yaitu ia diawali dengan unsur “nasib” atau “gazal” (kerinduan kepada kekasih, kampung halaman, atau berupa percintaan). Setelah itu dilanjutkan kepada unsur kedua berupa gambaran petualangannya dan perjalanannya tatkala pergi menuju kekasihnya dan kampung halamannya. Pada bagian inilah biasanya si penyair menggambarkan kehebatan kudanya, untanya, keganasan padang pasir, dan keberaniannya dalam menghadang bintang buas. Kemudian unsure kedua ini diikuti unsur ketiga berupa inti kasidahnya, yaitu memuji atau mencela seseorang atau suatu kabilah. Kemudian kasidahnya ditutup dengan ajaran-ajaran moral.
Namun dalam perkembangan selanjutnya, kasidah tidak lagi memegang seluruh konvensi di atas. Di antara konvensi yang ditinggalkannya ialah struktur penceriataan kasidah. Dan sebagian penyair pun menggunakan konvensi ‘arudl secara lebih longgar. Hal ini terjadi pada perkembangan syair periode modern.
Dengan demikian, dapatlah ditegaskan bahwa kasidah sebelum periode modern merupakan syair panjang yang terikat oleh konvensi ‘arudl, bersifat madah (ode) atau hija’ (satire), dan memiliki struktur penceriataan yang terdiri atas tiga unsur sehingga menjadikannya panjang. Dewasa ini konvensi tersebut tidak lagi dipegang seketat pada periode sebelum modern.

Download Aplikasi Kumpulan Qosidah Lengkap Audio Dengan Kualitas Suara Jernih Complete set of applications Qosidah Audio With Clear Voice Quality

Understanding Qasida contained in Indonesian literary treasures Qasida similar to that existing in Arab literature. In Big Indonesian Dictionary (KBBI) said that Qasida a "form of poetry, comes from literary Arabic, laudatory (satire, religious), usually sung (sung)" (Dictionary Compiler Team, 1988: 493). Nevertheless, the term is in contrast to the same terms contained in the phrase "song Qasida" generally speaking Indonesian.
The term Qasida according Ma'luf and Cowan in Syihabuddin (1997: 16) derived from the word qasada which one is the infinitive form qasid or qasidah and means 'intended', 'intentional' and 'addressed to something'. Al-Hasyimi (t.t) in Syihabuddin (1997: 16) revealed that qasidah is poetry array-array baitnya perfect. A sya'ir called Qasida for perfection and validity wazannya, because pengungkapnya making sebagia entertainment, decorating them with good words and elected; because Qasida was expressed from the heart and feelings, not of reasoning alone.
Meanwhile Nicholson (1962: 76-77) confirms that understanding Qasida was centered on the structure, prosody, and the number of its verses. That is similar to the above is the opinion Nicholson Houtsma (1927: 952) which says that Qasida is a term that denotes a type sya'ir very long. Qasida word itself suggests to function, namely ditujukkan to praise ( "madaha") clan or someone, so that the poet might receive a prize, or is intended to denounce a tribe or someone he hated. Thus, it can be shaped Qasida satire and ode.
Furthermore Houtsma in Syihabuddin (1997: 17) asserts that a particular storytelling Qasida structure. That is, it begins with the element of "luck" or "ghazal" (longing for a lover, hometown, or a romance). After that proceed to the second element in the form of a picture adventures and travels when going towards his lover and his hometown. In part this is usually the poet describes the greatness of his horse, camel, the ferocity of the desert, and his courage in confronting wild star. The second element is then followed by the third element in the form of core kasidahnya, namely praising or denouncing someone or a tribe. Then kasidahnya closed with moral teachings.
But in subsequent developments, Qasida no longer holds all the above conventions. Among the conventions that abandonment is penceriataan Qasida structure. And most poets also use the convention 'arudl more loosely. It happened on the development period of modern poetry.
Thus, it can be affirmed that Qasida before the modern period is a long poem is bound by convention 'arudl, is a hymn (ode) or hija "(satire), and has penceriataan structure consisting of three elements that make it long. Today the convention no longer held as tight in the period prior to modern.

Download Application Complete set Qosidah Audio With Clear Voice Quality

How to Download / Install

Download and install Kumpulan Qosidah Lengkap Audio version 1.0 on your Android device!
Downloaded 5,000+ times, content rating: Everyone
Android package: com.robot52.kumpulanqosidahlengkapmp3, download Kumpulan Qosidah Lengkap Audio.apk

All Application Badges

Free
downl.
Android
2.3+
For everyone
Android app

App History & Updates

More downloads  Kumpulan Qosidah Lengkap Audio reached 5 000 - 10 000 downloads
Name changed  Name changed! Kumpulan Qosidah Lengkap MP3 now is known as Kumpulan Qosidah Lengkap Audio.

Oh snap! No comments are available for Kumpulan Qosidah Lengkap Audio at the moment. Be the first to leave one!

Share The Word!


Rating Distribution

RATING
4.45
81 users

5

4

3

2

1