Ceramah Ustadz Yahya Waloni Mp3

Ustad yahya Waloni memutuskan memeluk agama islam sampai dimusuhi oleh beberapa pendeta dan teman-temanya, beliau rela meninggalkan semua yang dimiliki termasuk limpahan materi yang mudah didapatkan saat menjadi pendeta.
Untuk tetap melanjutkan hidup dan memeluk keyakinannya yang baru sebagai seorang muslim beliau tidak malu menjadi pemulung botol bekas dikawasan jakarta utara sebagai profesi dan pekerjaan baru yang dijalani untuk menafkahi keluarganya, Godaan datang kembali dari kawan lamanya yang akan menjamin kehidupannya normal kembali dari segi materi dengan Catatan kembali ke geraja.
Namun apa yang terjadi beliau dengan tegas dan menolak ajakan tersebut dan berujar walau hidup apa adanya tetapi mendapatkan ketenangan lahir batin setelah memeluk islam, dalam perjalanan spritualnya Ustad Yahya Waloni tidak pernah patah arang dan malu untuk terus belajar memperdalam ke islamannya.
Pernah suatu ketika beliau belajar mengaji di pondok pesantren pimpinan KH. Abdullah Gymnastiar di bandung bahkan aagym sendiri berkata kepada pria kelahiran manado sulawesi utara ini, Pak Yahya apa tidak malu belajar membaca kitab suci alquran bersama dengan anak kecil ? Ustad Yahya Waloni Menjawab lah ko kenapa mesti malu.
Seiring berjalannya waktu ke ilmuan beliau tentang islam terus bertambah dan semakin memantapkan hatinya sampai akhir hanyat tetap sebagai seorang muslim yang taat, Ustad Yahya Waloni sering mendapatkan undangan ceramah ke berbagai daerah indonesia.Untuk seorang muslim termasuk saya ceramah-ceramah beliau ini sangat memotivasi mengingatkan kita untuk tetap berkeyakinan bahwa Tuhan itu Esa Tiada yang patut disembah kecuali allah Swt Ustad yahya Waloni decided to embrace the Islamic religion to hostility by some clergy and his colleagues, he was willing to leave all owned, including an abundance of material that is obtained when a pastor.
To continue to live and embraced his belief that the new as a Muslim he is not ashamed of being a scavenger bottles area of ​​jakarta as a profession and the new works undertaken to provide for his family, temptation came back from an old friend who would guarantee his life back to normal in terms of material with Notes back to church.
But what happened to him firmly and refused to do so and said despite what their lives but get peace of mind born after embracing Islam, in his spiritual journey Ustad Yahya Waloni never broke and embarrassed to continue to learn deepen into Islamannya.
Once upon a time he studied the Koran at the boarding school leader KH. Abdullah Gymnastiar in Bandung even aagym himself said to the man born in Manado in North Sulawesi, Pak Yahya what a shame not to learn to read the holy book Quran with small children? Ustad Yahya Waloni lah ko Answering why be ashamed.
Over time scientist to him about Islam continue to grow and further strengthen his heart until the end hanyat remain as a devout Muslim, Ustad Yahya Waloni often get invited lectures to different areas of a Muslim indonesia.Untuk including lectures me he was very motivating to remind us to remain convinced that the Lord is One Nothing worthy of worship except Allah SWT