Nahwu Sorof dan Bahasa Arab

NAHWU adalah kaidah-kaidah Bahasa Arab untuk mengetahui bentuk kata dan keadaan-keadaannya ketika masih satu kata (Mufrod) atau ketika sudah tersusun (Murokkab). Termasuk didalamnya adalah pembahasan SHOROF. Karena Ilmu Shorof bagian dari Ilmu Nahwu, yang ditekankan kepada pembahasan bentuk kata dan keadaannya ketika mufrodnya.

Jadi secara garis besar, pembahasan Nahwu mencakup pembahasan tentang bentuk kata dan keadannya ketika belum tersusun (mufrod) , semisal bentuk Isim Fa’il mengikuti wazan فاعل, Isim Tafdhil mengikuti wazan أفعل, berikut keadaan-keadaannya semisal cara mentatsniyahkan, menjamakkan, mentashghirkan dll. Juga pembahasan keadaan kata ketika sudah tersusun (murokkab) semisal rofa’nya kalimah isim ketika menjadi fa’il, atau memu’annatskan kalimah fi’il jika sebelumnya menunjukkan Mu’annats dll. Nahwu are the rules of Arabic to know the shape of words and circumstances-circumstances in which it is still one word (Mufrod) or when it has been arranged (Murokkab). Included are discussions shorof. Because Shorof Science section of Science Nahwu, who emphasized to the discussion of the form of words and the circumstances in which it mufrodnya.

So the outline, discussion Nahwu include discussion on the shape of words and keadannya as yet composed (mufrod), such as the shape Isim fa'il follow wazan فاعل, Isim Tafdhil follow wazan أفعل, the following circumstances-circumstances such as how mentatsniyahkan, pluralize, mentashghirkan etc. Also the discussion of the state of the word when it was composed (murokkab) such rofa'nya isim when it becomes fa'il sentence, or sentence memu'annatskan fi'il if previously indicated Mu'annats etc.