About Kalender Almanak Aceh
Almanak Aceh merupakan penanggalan yang didasarkan pada perputaran bulan ( lunar ) bukan berdasarkan pada perputaran matahari (solar) seperti dalam penanggalan masehi. Sebagai sebuah Kerajaan Islam di Asia Tenggara, penanggalan Almanak Aceh mengacu pada penanggalan hijriyah yang sudah ditetapkan dalam dunia Islam dan menjadi pedoman dalam melaksanakan setiap kegiatan ibadah dan syariah. Uniknya, Almanak Aceh menggunakan nama-nama bulan dan nama-nama hari dalam bahasa Aceh sebagai bukti dari sebuah perjalanan sejarah yang selalu dilestarikan oleh masyarakat Aceh sendiri yang kini mulai dilupakan. Disamping itu, Aceh juga memiliki penanggalan Keuneunong selama 12 bulan dan ini menjadi pedoman masyarakat Aceh dalam melaksanakan peker jaan seperti; bertani, melaut, berdagang dan lain- lain. Si s tem penanggalan Keuneunong ini identik dengan penanggalan musim yang menjadi indikator dalam melakukan aktivitas, sehingga dalam masyarakat Aceh dikenal Hadih Maja; “Meukurong uroe tanda musem khueng, Meukuroeng buluen tanda ie raya, Keunoeng siblah tabu beu jareung, Keunoeng siekureung tab beurata, Keunoeng tujoh jeut cit mantoeng Keunong limong ulat dum seuba”. Disamping itu, Almanak Aceh ini jug dilengkapi dengan tanggal-tangga pent ing dalam sejarah Aceh dan dilengkapi dengan penanggalan maseh agar masyarakat bisa menyesuaikan antara tanggal Aceh dan masehi Demikian juga hari-hari besar dalam sejarah Kerajaan Islam Aceh yang sudah dikonversi kedalam hitungan hijriyah ditandai dengan warna hijau sebaga filosofi warna dalam masyarakat Islam. Semoga Almanak Aceh ini kembal menjadi pedoman masyarakat Aceh khususnya dalam menjalankan rutinita dan menjadi salah satu produk buday ya n g h a r u s d i k emb a n g k a n d a n dilestarikan sebagai warisan identita kepada generasi selanjutnya.
Penyusun : Haekal Afifa
Pentashih : Drs.Mohd.Kalam Daud, M.Ag
Desain : Jalaluddin Ismail
Layout : M. Tanzil Maulana
Pengembang Aplikasi : Tim MIT Almanac Aceh is a calendar based on the rotation of the moon (lunar) is not based on the rotation of the sun (solar) as the AD calendar. As an Islamic kingdom in Southeast Asia, Aceh Almanac calendar refers to the calendar hijriyah already established in the Islamic world and guidance in carrying out any religious activities and sharia. Uniquely, the Almanac Aceh using month names and the names of the days in the Acehnese language as evidence of a history that is always preserved by the people of Aceh are now beginning to be forgotten. In addition, Aceh also has Keuneunong dating for 12 months and is to guide the people of Aceh in implementing Peker jaan like; farming, fishing, trade and others. The calendar Keuneunong s tem is synonymous with the calendar seasons as indicators in activity, resulting in Acehnese society known hadih Maja; "Meukurong uroe musem sign khueng, Meukuroeng buluen ie highway sign, Keunoeng siblah taboo beu jareung, Keunoeng siekureung beurata tab, Keunoeng Tujoh jeut cit mantoeng Keunong limong caterpillar seuba dum". In addition, the Almanac Aceh jug equipped with the date-keeping pent ing in the history of Aceh and comes with dating the Christ so that people can adjust the date of Aceh and AD Likewise, the great days in the history of the Islamic Kingdom of Aceh that was converted into a count hijriyah characterized by sebaga green color philosophy in Islamic societies. Hopefully Almanac This Aceh reverted to guide the people of Aceh, especially in the running rutinita and became one of the products Cultural Studies yes ngharusdik emb angkandan identita preserved as a legacy to the next generation.
Authors: Haekal Afifa
Pentashih: Drs.Mohd.Kalam David, M.Ag
Design: Jalaluddin Ismail
Layout: M. Tanzil Maulana
Application Developer: MIT Team
by K####:
Semoga nyo awai dari Newperadaban Aceh