About KH.Marzuki Mustamar
Kyai Marzuki lahir di kota Blitar, 43 tahun yang lalu (2014). Sungguh beruntung Kyai Marzuki karena dilahirkan dalam keluarga yang taat beribadah sekaligus mengerti agama. Ya, abahnya adalah seorang kyai. Alhasil, sejak kecil Kyai Marzuki dibesarkan dan dididik oleh kedua orang tua beliau dengan disiplin ilmu yang tinggi. Di bawah pengawasan orang tua beliau inilah putra dari Kyai Mustamar dan Nyai Siti Jainab ini mulai belajar Al-Qur’an dan dasar-dasar ilmu agama. Selain dididik disiplin ilmu yang tinggi, ternyata beliau waktu kecil sudah dididik tentang kemandirian agar memiliki etos kerja yang tinggi dengan cara memelihara kambing dan ayam petelur milik Bu Lik Umi Kultsum. Dengan memelihara kambing dan ayam petelur inilah, beliau mendapat pelajaran bagaimana membimbing umat islam, dan bagaimana menjadi pemimpin.
Pada tahun 2010 ada satu karya dari tulisan beliau yang monumental yang kini sudah puluhan kali cetak ulang dan disampaikan di hampir ke seluruh penjuru nusantara, yaitu Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat. Buku ini berisi sanggahan kepada beberapa kelompok terutama salafi wahabi yang suka membid’ahkan amaliah kaum Nahdliyyin, dikutip dari dalil-dalil Al-Quran, As-Sunnah dan kaidah Ushul Fiqh. Buku ini masih diperuntukkan untuk kalangan terbatas karena masih berbahasa Arab, yakni para pecinta ilmu, kalangan santri dan pengurus NU. Harapan beliau buku tersebut bisa disampaikan kepada orang lain, manakala sudah dibacakan dan diijazahkan oleh pengarangnya langsung.
Aplikasi ini bersifat online streaming dan juga bisa di unduh untuk diputar secara offline.Mudah mudahan manfaat.
Terima Kasih Kyai Marzuki was born in the town of Blitar, 43 years ago (2014). It was really lucky because Kyai Marzuki was born in a family of devout worship at once understand religion. Yes, abahnya is an clerics. As a result, since small Kyai Marzuki raised and educated by his parents with high discipline. Under the supervision of his parents is the son of Kyai and Nyai Siti Jainab Mustamar began studying the Koran and the fundamentals of the science of religion. In addition to the high educated disciplines, it turns out he had little time to be educated about self-reliance in order to have a high work ethic by raising goats and laying hens owned by Mrs Lik Umm Kulthum. By keeping goats and laying hens here, he learned how to guide Muslims, and how to be a leader.
In 2010 there was one work of his monumental writings which has now been reprinted dozens of times and delivered in almost all corners of the archipelago, namely Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat. This book contains a rebuttal to some groups, especially the Wahhabi Salafi Like amaliah membid'ahkan the nahdliyyin, cited the arguments of the Quran, Sunnah and the rule of Usul Fiqh. This book is intended for a limited audience because they speak Arabic, the lovers of science, among students and NU. His expectations the book can be delivered to another person, when already recited and diijazahkan by the author directly.
This application is online streaming and can also be downloaded to be played offline.Mudah hopefully benefit.
Thank you