Kumpulan Lagu Keroncong for Android
Dalam aplikasi ini juga terdapat lagu campursari khas musik dari daerah Jawa yang akan dinyanyikan oleh artis-artis musik jawa seperti Didi Kempot, Manthous, Cak Dikin dkk
Daftar Lagu:
* Selendang Sutra
* Dibawah Sinar Bulan Purnama
* Seruling Bambu
* Bung Dimana
* Jembatan Merah
* Pulau Bali
* Setangkai Bunga Mawar
* Stambul Terkenang
* Irama Malam
* Rangkaian Melati
* Pamitan
* Sepasang Mata Bola
* Gemersik Batang Bambu
* Kusumaning Ati
* Didi Kempot Sewu Kuto
* Didi kempot sekonyong konyong koder
* Didi Kempot Terminal Tirtonadi
* Digiler Cinta
* Jaewono
* JAMBU ALAS
Akar keroncong berasal dari sejenis musik Portugis yang dikenal sebagai fado yang diperkenalkan oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa itu sejak abad ke-16 ke Nusantara. Dari daratan India (Goa) masuklah musik ini pertama kali di Malaka dan kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Melemahnya pengaruh Portugis pada abad ke-17 di Nusantara tidak dengan serta-merta berarti hilang pula musik ini. Bentuk awal musik ini disebut moresco (sebuah tarian asal Spanyol, seperti polka agak lamban ritmenya), di mana salah satu lagu oleh Kusbini disusun kembali kini dikenal dengan nama Kr. Muritsku, yang diiringi oleh alat musik dawai. Musik keroncong yang berasal dari Tugu disebut keroncong Tugu. Dalam perkembangannya, masuk sejumlah unsur tradisional Nusantara, seperti penggunaan seruling serta beberapa komponen gamelan. Pada sekitar abad ke-19 bentuk musik campuran ini sudah populer di banyak tempat di Nusantara, bahkan hingga ke Semenanjung Malaya. Masa keemasan ini berlanjut hingga sekitar tahun 1960-an, dan kemudian meredup akibat masuknya gelombang musik populer (musik rock yang berkembang sejak 1950, dan berjayanya grup musik Beatles dan sejenisnya sejak tahun 1961 hingga sekarang). Meskipun demikian, musik keroncong masih tetap dimainkan dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan Malaysia hingga sekarang
Kroncong collection of songs is an application that contains a collection of songs kroncong past, contains songs kroncong Java, spiritual kroncong, kroncong latest pop dangdut and kroncongIn this application there is also a typical campursari song music of Java that will be sung by musical artists such as Didi Kempot Java, Manthous, Cak Dikin et al
Song list:
* Silk Scarves
* Under the Full Moon Rays
* Bamboo Flute
* Dude Where
* Red Bridge
* Bali Island
* A rose
* Stambul relived
* Rhythm Night
* The series Melati
* Farewell
* A pair of eye balls
* Rustling bamboo rod
* Kusumaning Ati
* Didi Kempot Sewu Kuto
* Didi kempot suddenly the koder
* Didi Kempot Terminal Tirtonadi
* Digiler Love
* Jaewono
* JAMBU ALAS
Kroncong root comes from a kind of Portuguese music known as fado introduced by the sailors and the slave trade ship that nation since the 16th century to the archipelago. From mainland India (Goa) this music come first in Malacca and then played by the slaves of the Moluccas. Weakening the influence of the Portuguese in the 17th century in the archipelago with not necessarily mean losing this music. This early form of music called Moresco (a dance from Spain, such as polka rather slow rhythm), where one of the songs by Kusbini rearranged now known as Kr. Muritsku, accompanied by stringed instruments. Keroncong music emanating from the monument called kroncong monument. In its development, it makes a number of traditional elements of the archipelago, such as the use of flute and some components gamelan. At about the 19th century musical form this mixture has been popular in many places in the archipelago, even down to the Malay Peninsula. This golden era continued until about 1960, and then faded due to influx of popular music (rock music that developed since 1950, and berjayanya Beatles music group and the like since 1961 until now). Nonetheless, keroncong music is still played and enjoyed by all walks of life in Indonesia and Malaysia until now