Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap

Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap Free App

Rated 5.00/5 (1) —  Free Android application by Semoga Bisa

Advertisements

About Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap

FUTUH AL GHAIB (PENYINGKAP KEGHAIBAN) –Mutiara karya Syeikh Abdul Qadir Jailani,-
Riwayat Hidup Ghauts Al-Azam Muhyiddin Sayid Abdul Qadir Jailani, qsa

NASAB

Sayid Abu Muhammad Abdul Qadir dilahirkan di Naif, Jailan, Iraq, pada bulan Ramadhan 470 H, bertepatan dengan th 1077 M. Ayahnya bernama Shahih, seorang yang taqwa keturunan Hadhrat Imam Hasan, ra, cucu pertama Rasulullah saw, putra sulung Imam Ali ra dan Fatimah ra, putri tercinta Rasul. Ibu beliau adalah putri seorang wali, Abdullah Saumai, yang juga masih keturunan Imam Husein, ra, putera kedua Ali dan Fatimah. Dengan demikian, Sayid Abdul Qadir adalah Hasani sekaligus Huseini.


MASA MUDA

Sejak kecil, ia pendiam, nerimo, bertafakkur dan sering melakukan agar lebih baik, apa yang desebut 'pengalaman-pengalaman mistik'. Ketika berusia delapan belas tahun, kehausan akan ilmu dan kegairahan untuk bersama para saleh, telah membawanya ke Baghdad, yang kala itu merupakan pusat ilmu dan peradaban. Kemudian, beliau digelari orang Ghauts Al-Azam atau wali ghauts terbesar.

Dalam terminologi kaum sufi, seorang ghauts menduduki jenjang ruhaniah dan keistimewaan kedua dalam hal memohon ampunan dan ridha Allah bagi ummat manusia setelah para nabi. Seorang ulama' besar di masa kini, telah menggolongkannya ke dalam Shaddiqin, sebagaimana sebutan Al Qur'an bagi orang semacam itu. Ulama ini mendasarkan pandangannya pada peristiwa yang terjadi pada perjalanan pertama Sayyid Abdul Qadir ke Baghdad.


Diriwayatkan bahwa menjelang keberangkatannya ke Baghdad, ibunya yang sudah menjanda, membekalinya delapan puluh keping emas yang dijahitkan pada bagian dalam mantelnya, persis di bawah ketiaknya, sebagai bekal. Uang ini adalah warisan dari almarhum ayahnya, dimaksudkan untuk menghadapi masa-masa sulit. Kala hendak berangkat, sang ibu diantaranya berpesan agar jangan berdusata dalam segala keadaan. Sang anak berjanji untuk senantiasa mencamkan pesan tersebut.

Begitu kereta yang ditumpanginya tiba di Hamadan, menghadanglah segerombolan perampok. Kala menjarahi, para perampok sama sekali tak memperhatikannya, karena ia tampak begitu sederhana dan miskin. Kebetulan salah seorang perampok menanyainya apakah ia mempunyai uang atau tidak. Ingat akan janjinya kepada sang ibu, si kecil Abdul Qadir segera menjawab: "Ya, aku punya delapan puluh keping emas yang dijahitkan di dalam baju oleh ibuku." Tentu saja para perampok terperanjat keheranan. Mereka heran, ada manusia sejujur ini.


Mereka membawanya kepada pemimpin mereka, lalu menanyainya, dan jawabannya pun sama. Begitu jahitan baju Abdul Qadir dibuka, didapatilah delapan puluh keping emas sebagaimana dinyatakannya. Sang kepala perampok terhenyak kagum. Ia kisahkan segala yang terjadi antara dia dan ibunya pada saat berangkat, dan ditambahkannya jika ia berbohong, maka akan tak bermakna upayanya menimba ilmu agama.

Mendengar hal ini, menangislah sang kepala perampok, jatuh terduduk di kaki Abdul Qadir, dan menyesali segala dosa yang pernah dilakukan. Diriwayatkan, bahwa kepala perampok ini adalah murid pertamanya. Peristiwa ini menunjukkan proses menjadi Shiddiq. Andaikata ia tak benar, maka keberanian kukuh semacam itu demi kebenaran, dalam saat-saat kritis, tak mungkin baginya. Futuh AL GHAIB (Revealer of mysteries) -Mutiara works of Sheikh Abdul Qadir Jilani, -
CVs Ghauts Muhyiddin Sayid Al-Azam Abdul Qadir Jilani, QSA

nasab

Abu Muhammad Sayid Qadir was born in Naif, Jailan, Iraq, during Ramadan 470 H, coinciding with the 1077 th Saheeh M. His father, a godly descendant of Hazrat Imam Hasan, ra, the first grandson of the Prophet, the eldest son of Imam Ali and Fatimah ra, beloved daughter of the Prophet. His mother was the daughter of a trustee, Saumai Abdullah, who also was a descendant of Imam Husein, ra, the second son of Ali and Fatimah. Thus, Sayid Qadir is Hasani once Huseini.


YOUTH

Since childhood, he was quiet, acquiescent, bertafakkur and often for the better, what desebut 'mystical experiences'. At the age of eighteen years, a thirst for knowledge and excitement to be with the pious, has taken him to Baghdad, who was then a center of science and civilization. Later, he was named the Ghauts Al-Azam or guardian's largest ghauts.

In the terminology of the Sufis, an occupying ghauts spiritual levels and privileges of both in terms of seeking forgiveness and good pleasure of God for mankind after the Prophets. A scholars' great today, has categorized these into Shaddiqin, as the title of the Qur'an for people like that. These scholars basing his view on the events that occurred on the first trip to Baghdad Sayyid Abdul Qadir.


It is related that before his departure to Baghdad, his mother widowed, membekalinya eighty pieces of gold were sewn on the inside of his coat, just below his armpit, as stock. This money was inherited from her late father, is intended to face difficult times. Kala about to leave, the mother of them instruct order not berdusata in all circumstances. The son promised to always imbibe the message.

As soon as the train he was traveling arrived in Hamadan, menghadanglah band of brigands. Kala looting, the robbers did not notice, because it seems so simple and poor. Incidentally one of the robbers asked him whether he has money or not. Remember his promise to his mother, the child Abdul Qadir immediately replied: "Yes, I have eighty pieces of gold sewn into the clothes my mother." Of course the robbers stunned amazement. They wonder, there is as honest man.


They took him to their leader, then asks, and the answer was the same. Once the stitching clothes Abdul Qadir opened, didapatilah eighty pieces of gold as avers. The robber chief was stunned awe. He profiled everything that had happened between him and his mother at the time of departure, and added if he tells a lie, it will be meaningless efforts to gain knowledge of religion.

Hearing this, cry the robber chief, sat down at the foot of Abdul Qadir, and regretting the sins ever done. Narrated, that the head of this robber is the first disciple. This incident shows the process of being Siddiq. If he was correct, then such a staunch courage for the truth, in a critical moment, not possible for him.

How to Download / Install

Download and install Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap version 1.1 on your Android device!
Downloaded 10+ times, content rating: Everyone
Android package: com.kitabfutuhalghoib.mesotheliomalawfirm, download Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap.apk

All Application Badges

Free
downl.
Android
4.0.3+
For everyone
Android app

App History & Updates

What's Changed
Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap

Oh snap! No comments are available for Kitab Futuh Al-Ghoib Lengkap at the moment. Be the first to leave one!

Share The Word!


Rating Distribution

RATING
5.05
1 users

5

4

3

2

1