Lagu Lawas Panbers

Lagu Lawas Panbers Free App

Rated 2.80/5 (5) —  Free Android application by Darsono

Advertisements

About Lagu Lawas Panbers

Panjaitan Bersaudara (Panbers) adalah satu nama kelompok pemusik yang merupakan singkatan dari Pandjaitan Bersaudara. Kelompok musik ini didirikan pada tahun 1969 di Surabaya, terdiri dari empat orang kakak beradik kandung putra-putra dari Drs. J.M.M. Pandjaitan, S.H, (Alm) dengan Bosani S.O. Sitompul. Mereka adalah Hans Panjaitan pada lead guitar, Benny Panjaitan sebagai vokalis dan rhythm guitar, Doan Panjaitan pada bass dan keyboard, serta Asido Panjaitan pada drum. Dalam perkembangannya formasi band ini berubah dan bertambah sejak tahun 1990-an dengan kehadiran Maxi Pandelaki sebagai basssist, Hans Noya sebagai lead guitar, dan Hendri Lamiri pada biola.

Perjalanan karier Panbers yang dimotori oleh Benny Panjaitan, diawali dengan kemunculan pertama mereka lewat panggung di Istora Senayan Jakarta pada acara Jambore Bands 1970 yang membawa nama Panbers lebih dikenal luas. Di situ mereka sudah membawakan lagunya sendiri. Saat itu, mereka mentas dengan Koes Plus dan D’Lloyd. Usai dari situ, mereka mulai kerap muncul di TVRI, satu-satu siaran televisi yang ada di Indonesia era itu. Setelah kesempatan muncul di televisi semakin terbuka buat mereka, popularitas mereka pun mulai diperhitungkan.

Tahun 1971, Panbers membeli seperangkat alat musik milik Dara Puspita. Kelompok ini baru tiba dari konsernya di Jerman dengan memboyong alat musik bermerek ‘Marchell’. Benny langsung tertarik membelinya dengan harga semuanya Rp 10 juta. Sebuah nilai yang sangat besar saat itu. Dengan alat musik baru itu, Panbers tayang di TVRI. Melengkinglah lagu-lagu orisinil karya mereka sendiri seperti Bye Bye, Jakarta City Sound, Akhir Cinta, Hanya Semusim Bunga dan Hanya Padamu. Keberhasilan performance mereka di televisi rupanya menarik perhatian seorang Manajer perusahaan piringan hitam Dimita Molding Industries berdarah Minangkabau bernama Dick Tamimi. Dick Tamimi yang merupakan bekas pilot lalu merekrut mereka untuk bernaung di bawah perusahaan Dimita masuk ke dunia rekaman. Dia jugalah yang mengangkat band Koes Bersaudara, Dara Puspita, dan Rasela sebelumnya.[1] Mereka diberi kepercayaan untuk mangabadikan lagu-lagu mereka ke dalam bentuk piringan hitam ebonite. Saat itu pula muncullah hit mereka yang abadi, Akhir Cinta yang selalu terpatri di hati penggemar blantika musik Indonesia. Satu tahapan kesuksesan mereka terenggut lewat long play ke-49 produksi PT. Dimita yang bersejarah itu pada tahun 1971.

Lagu Lawas Panbers merupakan aplikasi yang berisi kumpulan kunci gitar dan lirik lagu lawas dari Panbers.

Lirik lagu Panbers tersebut, antara lain:
1.Akhir Cinta
2.Cinta dan Permata
3.Gereja Tua II
4.Maafkan Daku
5.Pilu
6.Tak Kusangka
7.Terlambat Sudah Panjaitan Brothers (Panbers) is the name of a group of musicians which stands Pandjaitan Brothers. This music group founded in 1969 in Surabaya, consisting of four siblings biological sons of Drs. J.M.M. Pandjaitan, S.H, (Alm) with Bosani S.O. Sitompul. They are Hans Panjaitan on lead guitar, Benny Panjaitan as a vocalist and rhythm guitar, Doan Panjaitan on bass and keyboards, as well as Asido Panjaitan on drums. In the development of this band formation changed and grown since the 1990s with the presence of Maxi Pandelaki as basssist, Hans Noya as lead guitar, and Hendri Lamiri on the violin.

Career Panbers led by Benny Panjaitan, beginning with their very first appearance through the stage in Senayan Jakarta at 1970 Jamboree Bands that bring Panbers name more widely known. There they already carry the song itself. At that time, they mentas by Koes Plus and D'Lloyd. Following on from there, they began to frequently appear on TVRI, one-on-one television broadcast in Indonesia that era. Having the opportunity to appear on television more open to them, their popularity began to be taken into account.

1971, Panbers buy a set of musical instruments belonging to Dara Puspita. This group had just arrived from a concert in Germany by bringing in musical instruments branded 'Marchell'. Benny directly interested in buying at a price of everything Rp 10 million. A very large value at that time. With the new musical instrument, Panbers aired on TVRI. Melengkinglah original songs of their own work as Bye Bye, Jakarta City Sound, End of Love, Just Annuals Flowers and Hanya Padamu. The success of their performance on television apparently attracted the attention of a record company manager Dimita Molding Industries bloody Minangkabau named Dick Tamimi. Dick Tamimi, a former pilot and then recruit them to take shelter under Dimita company entered into the world of recording. He who raised the band Koes Brothers, Dara Puspita, and Rasela earlier. [1] They were entrusted to mangabadikan their songs in the form of LPs ebonite. At that time also came the immortal hit them, the End of Love that always be etched in the hearts of fans of the music of Indonesia. One ripped through the stages of their success long play all 49 production PT. Dimita historic in 1971.

Lagu Lawas Panbers an application that contains a collection of guitars and the lyrics of an old song of Panbers.

Panbers song lyrics, among others:
1.Akhir Love
2.Cinta and gem
Old 3.Gereja II
4.Maafkan Daku
5.Pilu
I thought 6.Tak
Already 7.Terlambat

How to Download / Install

Download and install Lagu Lawas Panbers version 1.1 on your Android device!
Downloaded 500+ times, content rating: Everyone
Android package: com.darsono.lagulawaspanbers, download Lagu Lawas Panbers.apk

All Application Badges

Free
downl.
Android
2.2+
For everyone
Android app


Oh snap! No comments are available for Lagu Lawas Panbers at the moment. Be the first to leave one!

Share The Word!


Rating Distribution

RATING
2.85
5 users

5

4

3

2

1