About Pembuka Pintu Rezeki
Rezeki terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Rezeki zhahir, yaitu yang nampak di badan, seperti bahan makanan dan barang‐barang kebutuhan lainnya.
2. Rezeki batin, yaitu yang melekat di hati dan jiwa.
Oleh karenanya, beberapa ulama mengatakan bahwa sang pemberi rezeki adalah Dzat yang memberi kelapangan hati dan keterbukaan jiwa. Sebagian lagi ada yang mengatakan bahwa sang pemberi rezeki adalah Dzat yang memberi gizi terhadap jiwa orang‐orang saleh dengan taufik‐Nya dan Dzat yang menerangi hati orang‐orang pilihan dengan kebenaran‐Nya. Dia memberi taufik kepada ahli makrifat dalam merealisasikan makna rezeki, dengan berkeyakinan bahwa hanya Allah yang berhak memberi rezeki. seperti ilmu pengetahuan.
Ibnu Hajar al‐‘Asqalani menjelaskan tentang arti Allah Sang Pemberi Rezeki (arRazzaaq) bahwa nama Sang Pemberi Rezeki bagi Allah sudah melekat sebelum Ia menciptakan langit dan bumi. Adanya Sang Pemberi Rezeki berarti harus ada makhluk yang diberi rezeki, dalam arti bahwa ketika Sang Pemberi Rezeki (Allah) menciptakan makhluk‐Nya, maka rezeki tersebut harus sampai ke tangan mereka (sumber : Fath alBaari, 12/373)
Hatim Al‐Asham pernah ditanya, “Apa saja dasar pemikiranmu tentang tawakal?”
Ia menjawab, “Dasar pemikiranku ada empat, yaitu rezekiku tidak akan dimakan orang lain, maka aku tidak begitu mempedulikannya. Amalku tidak akan dikerjakan orang lain, karena akulah yang mengerjakannya. Kematian akan datang kepadaku secara tiba‐tiba, maka aku harus segera mempersiapkan kebutuhannya, dan yang keempat, aku sadar bahwa diriku ini berada dalam pengawasan Allah, maka aku malu berbuat maksiat kepada‐Nya.” (Al‐Baihaqi, AlJami li Sya’bil Iman)
Rezekimu sudah ditentukan oleh Allah Swt dan pasti akan sampai kepadamu pada saatnya, karena semuanya telah ditetapkan 50 ribu tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.
Nabi Muhammad Saw bersabda, “Allah telah menetapkan segala sesuatunya 50 ribu tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.” (HR. Muslim)
Dari keterangan ini, apa yang kamu yakini? Hendaknya kamu yakin bahwa yang Maha Memberi sekaligus Sang Pemberi Rezeki adalah Allah Swt, tidak ada harapan yang layak disandarkan kecuali hanya kepada Allah Yang Maha Kuasa.
Keyakinan seperti ini sudah diajarkan Nabi Muhammad Saw secara jelas kepada ummatnya, yaitu melalui anak kecil, yang bernama Ibnu Abbas saat berusia 9 tahun. Nabi Muhammad berkata kepadanya
“Wahai Ananda! Apabila kamu hendak meminta, maka mintalah kepada Allah, dan bila kamu hendak memohon pertolongan, maka mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya ada sekelompok masyarakat berkumpul, dan hendak memberi kemanfaatan kepadamu, maka hal tersebut bisa saja tidak terjadi, karena Allah Swt telah menentukan lain kepadamu, (begitu pula sebaliknya) seandainya ada sekelompok masyarakat berkumpul, dan hendak mencelakakanmu, maka hal tersebut bisa saja tidak terjadi, karena Allah Swt telah menentukan lain kepadamu, dan kamu tidak memiliki kemampuan untuk menghindarinya. Pena telah diangkat dan tulisan tinta telah kering.”
Betul, semua manusia merasa resah dan gelisah mengenai masalah rezeki karena rezeki sama dengan datangnya kematian, hanya Allah saja yang mengetahuinya.
fiture :
-berjalan secara offline / tanpa koneksi internet
-ukuran file kecil
-dapat digunakan diberbagai versi android Sustenance is divided into two, namely:
1. Sustenance Zahir, which are visible on the body, such as groceries and other goods.
2. Sustenance mind, that is embedded in the hearts and souls.
Therefore, some scholars say that the giver of sustenance is the One who gives broad-mindedness and openness of spirit. Some of us were saying that the giver of sustenance is the One who nourishes the souls of the righteous with His taufik and Essence that illuminates the hearts of those options with his truth. He gave taufik to makrifat expert in realizing the meaning of the provision, with the belief that only God has the right to sustenance. like science.
Ibn Hajar al-'Asqalani explains the meaning of God the Giver of Sustenance (arRazzaaq) that the name of the Giver of Sustenance for God is already attached before He created the heavens and the earth. The presence of the giver of sustenance means there must be a being with sustenance, in the sense that when the Giver of Sustenance (Allah) creates His creatures, then such provision shall get their hands (source: alBaari Fath, 12/373)
Hatim Al-Asham was once asked, "What are the basic thinking about trust?"
He replied, "You are my thoughts are four, namely rezekiku will not be eaten by anyone else, so I did not really care about it. Amalku not be done by others, because I'm the one doing it. Death will come to me suddenly, then I had to immediately prepare its needs, and the fourth, I realized this myself under the supervision of God, then I am embarrassed sinner to Him. "(Al-Bayhaqi, AlJami li Sya'bil Faith)
Rezekimu been determined by Allah and will definitely be up to you at the time, because everything has been set at 50 thousand years before the creation of the heavens and the earth.
Prophet Muhammad said, "God has set everything 50 thousand years before He created the heavens and the earth." (HR. Muslim)
From this information, what do you believe? Should you believe that the Supreme Gave once Giver sustenance is Allah, there is no reasonable expectation propped except to Allah the Almighty.
This belief has been taught by the Prophet Muhammad made it clear to his community through a little boy, named Ibn Abbas when he was 9 years old. The Prophet Muhammad said to him
"O Ananda! If you want to ask, then ask Allah, and if you want to for help, then ask Allah. Know this, if there is a group of people gathered, and was about to give benefit to you, then it can not happen, because Allah has otherwise to you, (and vice versa) if there is a group of people get together and want to hurt you, then it can only did not happen, because Allah has determined the other to you, and you do not have the ability to avoid it. The pen has been lifted and writing ink has dried. "
Yes, all human beings feel restless and anxious about the problem of sustenance for sustenance together with the arrival of death, only God knows.
feature:
offline-walking / no internet connection
-size small file
-can be used in various versions of android