Keutamaan Shalat Tarawih

Keutamaan Shalat Tarawih Free App

Rated 0.00/5 (0) —  Free Android application by Arba_Studio

Advertisements

About Keutamaan Shalat Tarawih

Pada suatu malam di bulan Ramadan, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam keluar menuju masjid untuk mendirikan shalat malam. Lalu datanglah beberapa sahabat dan bermakmum di belakang beliau. Ketika Shubuh tiba, orang-orang berbincang-bincang mengenai hal tersebut. Pada malam selanjutnya, jumlah jamaah semakin bertambah daripada sebelumnya. Demikianlah seterusnya hingga tiga malam berturut-turut.

Pada malam keempat, masjid menjadi sesak dan tak mampu menampung seluruh jamaah. Namun Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tak kunjung keluar dari kamarnya. Hingga fajar menyingsing, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam baru keluar untuk menunaikan shalat Shubuh. Selepas itu beliau berkhutbah, “Saya telah mengetahui kejadian semalam. Akan tetapi saya khawatir shalat itu akan diwajibkan atas kalian sehingga kalian tidak mampu melakukannya.”

Akhirnya shalat malam di bulan Ramadhan dilaksanakan secara sendiri-sendiri. Kondisi seperti itu berlanjut hingga Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam wafat. Demikian pula pada masa kekhalifahan Abu Bakar dan awal kekhalifahan Umar bin Khattab. Baru kemudian pada tahun ke-4 Hijriah, Khalifah Umar berinisiatif untuk menjadikan shalat tersebut berjamaah dengan satu imam di masjid. Beliau menunjuk Ubay bin Kaab dan Tamim Ad-Dariy sebagai imamnya. Khalifah Umar lalu berkata, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini.”

Imam Abu Yusuf pernah bertanya kepada Imam Abu Hanifah tentang shalat tarawih dan apa yang diperbuat oleh Khalifah Umar. Imam Abu Hanifah menjawab, “Tarawih itu sunnah muakkadah (ditekankan). Umar tidak pernah membuat-buat perkara baru dari dirinya sendiri dan beliau bukan seorang pembuat bid’ah. Beliau tak pernah memerintahkan sesuatu kecuali berdasarkan dalil dari dirinya dan sesuai dengan masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Umar telah menghidupkan sunnah ini lalu mengumpulkan orang-orang pada Ubay bin Kaab lalu menunaikan shalat itu secara berjamaah, sementara jumlah para sahabat sangat melimpah, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshar, dan tak satu pun yang mengingkari hal itu. Bahkan mereka semua sepakat dan memerintahkan hal yang sama.”


fiture :
-berjalan secara offline / tanpa koneksi internet
-ukuran file kecil
-dapat digunakan diberbagai versi android On one night in Ramadan, the Prophet sallallaahu 'alaihi Wasallam out to the mosque for prayers night. Then came a couple of friends and bermakmum behind him. When Fajr arrived, people were talking about it. On the next night, the number of pilgrims is increasing than ever before. So on until three consecutive nights.

On the fourth night, the mosque becomes crowded and could not accommodate the entire congregation. However, the Prophet sallallaahu 'alaihi Wasallam not go out of his room. Until dawn, the Prophet sallallaahu 'alaihi Wasallam just out for prayed Fajr. After that he was delivering the sermon, "I already know what happened last night. But I fear it will be obliged to pray over you so that you can not afford to do so. "

Finally the night prayers in Ramadan implemented individually. Such conditions continued until the Prophet sallallaahu 'alaihi Wasallam died. Similarly, during the caliphate of Abu Bakr and the early caliphate of Umar bin Khattab. Only later in the year 4 AH, Caliph Umar took the initiative to make the prayer in congregation with the imam in the mosque. He pointed to Ubay ibn Ka'b and Tamim Ad-Dariy as imam. Caliph Umar then said, "The best of heresy is this."

Imam Abu Yusuf once asked Imam Abu Hanifa about tarawih prayers and what is done by the Caliph Omar. Imam Abu Hanifah said, "Tarawih is sunnah muakkadah (emphasized). Umar never invent new cases of himself and he was not a heretic maker. He never ordered anything except by the proposition of himself and according to the time of the Prophet sallallaahu 'alaihi Wasallam. Umar has revived this Sunnah then gather people in Ubay ibn Ka'b then prayed it in congregation, while the number of friends are very abundant, both from the Emigrants and the Helpers, and none that deny it. In fact they all agreed and ordered the same thing. "


 feature:
offline-walking / no internet connection
-size small file
-can be used in various versions of android

How to Download / Install

Download and install Keutamaan Shalat Tarawih version 1.0 on your Android device!
Downloaded 100+ times, content rating: Everyone
Android package: com.arba.KeutamaanShalatTarawih, download Keutamaan Shalat Tarawih.apk

All Application Badges

Free
downl.
Android
2.3+
For everyone
Android app


Oh snap! No comments are available for Keutamaan Shalat Tarawih at the moment. Be the first to leave one!

Share The Word!


Rating Distribution

RATING
0.05
0 users

5

4

3

2

1