About SENI LINGKUNGAN
Seni dipelajari untuk menggugah potensi estetik manusia, seperti alam yang tumbuh dan berkembang membentuk citra alamiahnya, sehingga dari padanya timbul getaran dan sekaligus energi yang mampu membuat sensasi dramatis. Estetik sejak dahulu diyakini sebagai ‘nutrisi’ kehidupan. Orang terus mengejar kesadaran dan keyakinian pentingnnya menghadirkan estetika dalam kehidupannya. Berbagi cara dikejar untuk menghadirkan ‘benda seni,’ (prodak seni). Seni dapat menggantikan ‘pribadi,’ eksistensi diri dalam rung publik yang mampu menembus ruang waktu. Berbagai konsep dan strategi pembelajaran yang menyadari pentingnya ‘seni’ untuk membentuk ‘karakteristik’ peserta didiknya. Orentasi kualitas manusia menjadi penting, karena mengikisnya moralitas, sehingga manusia saling meragukan perbedaan antara intuisi humanistik dan intuisi hewani. Seni dikondisikan pada berbagai lembaga, organisasi, dan komunitas dengan berbagai konsep, asumsi, hingga opini spekulatif. Menekankan pada konsep, proses, atau hasil akhir kegiatan menghadirkan seni. Namun pada kesempatan ini, saya ingin mencoba untuk mendiskusikan lebih sungguh-sungguh, hakekat seni. Untuk membicarakan itu, mari kita sepakat, bahwa seni adalah bagian dari lingkungan, dan lingkungan dapat memberikan kehidupan manusia menjadi nyaman dan menyenangkan karena hadirnya seni. Estetika, dalam kehidupan itu adalah ‘kebudayaan.’ Kebudayaan tidak berhenti dalam satu titik kulminasinya, namun kebudayaan mengalami proses progresif, bahkan transformatif: berahli dan berganti. Kebudayaan di transformasikan melalui pendidikan. Sehingga seni mencapai arah perkembangan sesuai dengan spirit jiwa zaman yang membentuk manusia sadar hakekat dirinya sebagai manusia, yaitu humanistik.