About Cakrawala Edisi 423 Tahun 2014
Salam Jalesveva Jayamahe
Banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Tuhan YME, atas segala berkat, rahmat, taufi, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga tim redaksi kali ini dapat mempersembahkan suguhan informasi yang dapat dinikmati oleh para pembaca di manapun berada dan bertugas.
Diusia yang sudah semakin dewasa 69 tahun TNI cukup mampu membuktikan kepada dunia, bahwa TNI mampu menggebrak dunia dengan kekuatan alutsista yang dimiliki saat ini. Ini terbukti saat parade alutsista pada HUT TNI ke-69 tanggal 7 Oktober 2014 di Koarmatim Surabaya. Alutsista ini juga dipamerkan pada Pameran Indo Defenceyang dibuka tanggal 4 November 2014 oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, pada hari ketiga pameran ini Presiden Joko Widodo didampingi Menhan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jendral TNI Moeldoko turut mengunjungi ajang pamer alutsista ini, pameran ditutup pada tanggal 8 November 2014.
Untuk pengawasan laut yang sangat luas di negara kita yang memang lebih luas perairannya daripada daratannya ini TNI Angkatan Laut menambah lagi satu pangkalan tipe ”B” di Pulau Nias. Dengan menghibahkan sejumlah aset milik Pemda setempat yaitu berupa tanah dan gedung-gedung pemerintah daerah Kabupaten Nias Selatan berharap wilayah laut di daerahnya lebih terjamin keamanannya dari segala ancaman yang muncul baik dari dalam maupun dari luar negara Indonesia.
Setelah sekian waktu yang terlewati akhirnya kini TNI Angkatan Laut memiliki Museum Armada satusatunya di Indonesia “Fleet House” yang lokasinya berada di dekat Monumen Jalesveva Jayamahe.
Diresmikan beberapa waktu yang lalu oleh Bapak Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio dengan
menandatangani prasasti sebagai simbolisasi peresmian gedung tersebut, kini semua prajurit TNI AL
dapat menambah wawasannya mengenai sejarah berdirinya Armada dari masa sebelum kemerdekaan
hingga saat ini.
Sebagai bangsa yang menghargai sejarah pada edisi ini tim redaksi menyajikan peristiwa penting mengenang 13 Desember 1957 silam dimana telah terjadi peristiwa penting dengan telah dideklarasikannya kepada dunia bahwa RI adalah sebuah negara kepulauan dimana semua pulau dan laut Nusantara adalah
merupakan satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan. Deklarasi ini banyak menuai kecaman keras dari negara-negara lain yang mempunyai kepentingan dengan jalur lalu lintas internasional yang memang harus
melalui wilayah Indonesia. Namun Indonesia tetap berjuang mempertahankan deklarasi tersebut yang lebih dikenal dengan “Deklarasi Djuanda”.
Yang juga menarik pada kesempatan ini kami menyajikan rubrik budaya, di sini kami menyajikan tentang “Batik” yang sekarang menjadi trending topic setelah presiden RI Joko Widodo menggunakan pakaian batik dalam segala kegiatan kenegaraan. Baik saat menerima tamu dari negara-negara sahabat, Joko Widodo saat pelantikan “kabinet kerja”nya pun menggunakan batik. Batik Indonesia telah mendunia sudah waktunyalah kita sebagai generasi muda wajib mengapresiasikan warisan nenek moyang yang satu ini, banyak caranya yang penting ada yang kita lakukan dan perbuat untuk melestarikannya.
Akhir kata semoga apa yang kami sajikan pada edisi kali ini dapat menambah wawasan informasi bagi para
pembaca sekalian. Terakhir mari kita jangan bertanya apa yang telah negara berikan tapi tanyakanlah pada
diri kita apa yang telah kita perbuat untuk negara yang kita cintai ini. Jalesveva Jayamahe. Regards Jalesveva Jayamahe
Many blessings God has given, but little is remembered. Praise be worth to God Almighty, for all the blessings, grace, taufi, and His guidance that no measurable magnitude, so the editorial team treats this time can present information that can be enjoyed by readers wherever located and served.
Already more mature age of 69 years TNI quite able to prove to the world, that the army was able to hit the world with the power of their existing weapons system. This is evident when the parade military armaments on the 69th anniversary of the date of October 7, 2014 in Koarmatim Surabaya. This weapons system also exhibited at the Exposition Indo Defenceyang opened on 4 November 2014 by Vice President Jusuf Kalla, on the third day of the exhibition was accompanied by Defense Minister Joko Widodo President Ryamizard Ryacudu and Armed Forces Commander General TNI Moeldoko also visited showcase this defense equipment, the exhibition closes on 8 November 2014.
To control the sea is very widespread in our country which is wider than the land's waters Navy add one base type "B" on the island of Nias. By granting a local government-owned assets in the form of land and buildings of South Nias regency government hopes marine areas in the region more secure from any threats that arise both from within and from outside the country of Indonesia.
After all this time has finally passed the Navy has the only museum in the Indonesian Fleet "Fleet House" which is located near Monument Jalesveva Jayamahe.
Unveiled some time ago by Mr. Kasal Admiral Dr. Marsetio with
signed inscription as a symbol of the inauguration of the building, now all Navy personnel
can add insights about the history of the Fleet of the period before independence
until today.
As a nation that respects the history on this issue editorial team presents the important events of December 13, 1957 in memory of the past where there has been a significant event had been declared to the world that Indonesia is an archipelagic state in which all the islands and the sea archipelago is
is a unity that can not be separated. This declaration harsh condemnation from many other countries that have an interest in international traffic that had to be
through the territory of Indonesia. But Indonesia still struggling to maintain the declaration better known as "Juanda Declaration".
Also of interest in this opportunity we present the rubric of culture, here we present about "Batik" which is now a trending topic after the president of Indonesia Joko Widodo using batik clothes in all state activities. Both when receiving guests from other countries, Joko Widodo during the inauguration of "cabinet work" was also used batik. Indonesian Batik has worldwide already waktunyalah we as young people are required to appreciate the heritage of this one, there are many important way we did and do to preserve it.
Hopefully, what we present in this edition can add insight to the information
the reader as well. Finally let us not ask what the country has given but please check with
ourselves what we have done for our beloved country. Jalesveva Jayamahe.