About GPdI RESINDA KARAWANG
SEJARAH GPDI RESINDA (Karawang)
TAHUN 1955. Bp. Pdt. Hendrik Mandagie, tiba di jakarta, menjadi pengerja di GPDI-Kramat dan ketapang, Tahun 1960 Bp. Pdt. Hendrik Mandagie Praktek di GpdI Cianjur dengan Gembala, Bp. Pdt. Yan Awondatu. Tahun 1961 Bp. Pdt. Hendrik Mandagie, membuka perintisan di kota Garut.
Dan 15 Maret 1975, Bp. Pdt. Hendrik Mandagie dipindahkan ke Karawang.
Tahun 1999, 25 Februari Bp. Pdt. Hendrik Mandagie Di panggil Tuhan.
Tahun 1999-2005
penggembalaan oleh Ibu. Pdt. Lidia. (Isri Alm Pdt. Hendrik Mandagie)
Tahun 2005- sampai sekarang penggembalaan GPDI Karawang Dijalankan oleh. Bp. Sesya Mandagie.
SEJARAH GPDI PANTEKOSTA DI INDONESIA
berdirinyanya Gereja pantekosta di indonesia tidak terlepas dari kedatangan dua dua keluarga missionarisdari Gereja Bethel Temple Seattle, USA Ke Indonesia pada tahun 1921 yaitu Rev. Cornelius Groesbeek dan Rev.
Richard Van Klaveren keturunan Belanda yang berimigrasi ke Amerika.
Dari Bali maka pelayanan beralih kesurabaya dipulau jawa tahun 1922, kemudian ke kota minyak Cepu pada tahun 1923. Dikota inilah F.G Van Gessel pegawai BPM bertobat dan H.N. Runkat,J. Repi, A Tambuwun, J. lumenta, E. Lesnusa, G.A Yokom, R. Mangindaan, W. Mamahit, S.I.P Lumoindong dan A.E. Siwi Yang kemudian menjadi pionir-pionir pergerakan pantekosta di seluruh Indonesia.
karena kemajuan yans pesat, maka pada tanggal 4 Juni 1924 pemerintah Hindia" sebagai sebuah Vereeninging" (perkumpulan) yang sah. dan oleh kuasa roh kudus serta semangat pelayanan yang tinggi, maka jemaat-jemaat baru bertumbuh dimana-mana.
Tanggal 04 juni 1937, pemerintah meningkatkan pengakuannya kepada pergerakan pantekosta menjadi "Kerkgenootscharp" (persekutuan gereja)berdasarkan Staatblad 1927 nomor 156 dan 523, dengan Beslit pemerintah No.33 tanggal 4 Juni 1937 Staadblad nomor 768 nama pinkster Gemente" berubah menjadi "pinksterkerk in Nederlandsch Indie."
Pada Zaman pendudukan jepang tahun 1942, nama Belanda itu diubah menjadi "Gereja pantekosta di indonesia" Ketika itu Ketua Badan pengoeroes Oemoem (majelis pusat) adalah Pdt. H.N Runkat.
selain perkembangan perlu juga dicatat beberapa perpecahan yang kemudian melahirkan gereja-gereja baru dimana para pendirinya berasal dari orang-orang GPDI antara lain: Pdt. Ho Liong Seng (DR.H.L Senduk) pendiri gereja Gbi yang bersama Pdr. Van Gessel pada tahun 1950 berpisah dengan GPDI DAN MENDIRIKAN gbis, Pdt. Ishak Lew pada tahun 1959 keluar dan mendirikan GPPS, SEBELUMNYA PADA TAHUN 1936 Missionaris R.M. Devin dan R. Busby keluar dan membentuk Assemblies of God, tahun 1946 Pdt. Tan Hok Tjoan berpisah dan membentuk Gereja Isa Almasih dan lain-lain sebagainya.
peranan para pioner pun patut dikenang, sebab karena perjuangan mereka pohon Gpdi telah bertumbuh dengan lebat, antara lain : Pdt. H.N Runkat yang merambah ladang dipulau jawa,
(jakarta, jabar, jateng, dll) Tahun 1929 Pdt. Yulianus Repi dan Pdt. A. Tambuwun disusul oleh Pdt. A. Yokom, Pdt. Lumenta, Pdt. Runtuwailan menggempur sulawesi utara, tahun 1939, dari sulut / Ternate Pdt. E. Lesnussa kemakasar dan sekitarnya. Tahun 1926 Pdt. Nanlohy menjangkau kepulauan maluku (Amahasa ) yang kemudian disusul Oleh Pdt. Yoop Siloey, dll.
Tahun 1928 Pdt. S.I.P Lumoindong ke D.I Yogyakarta tahun 1933 Pdt. A.E. Siwi menaber ke pulau sumatera (Sumsel) Sumbar HISTORY GPDI Resinda (Karawang)
YEAR 1955. Bp. Pdt. Hendrik Mandagie, arrived in Jakarta, become key workers in GPDI-Kramat and ketapan, 1960 Bp. Pdt. Hendrik Mandagie GpdI Practice in Cianjur with Shepherd, Bp. Pdt. Yan Awondatu. 1961 Bp. Pdt. Hendrik Mandagie, open pilot in the town of Garut.
And March 15, 1975, Bp. Pdt. Hendrik Mandagie moved to Karawang.
1999, February 25 Bp. Pdt. Hendrik Mandagie At the call of God.
years 1999-2005
grazing by Mother. Pdt. Lidia. (Isri Alm Pdt. Hendrik Mandagie)
2005- till now grazing GPDI Karawang Run by. Bp. Sesya Mandagie.
Pentecostal GPDI HISTORY IN INDONESIA
berdirinyanya Pentecostal Church in Indonesia can not be separated from the arrival of two two-family missionarisdari Bethel Temple Church of Seattle, USA to Indonesia in 1921 that Rev. Cornelius Groesbeek and Rev.
Richard Van Klaveren of Dutch descent who immigrated to America.
From Bali then switched services kesurabaya island of Java in 1922, then to the Cepu oil town in 1923. In the town of Van Gessel this F.G BPM employees repent and H.N. Runkat, J. Repi, A Tambuwun, J. lumenta, E. Lesnusa, G.A Yokom, R. Mangindaan, W. Mamahit, S.I.P Lumoindong and A.E. Siwi Which then became pioneers of the pentecostal movement throughout Indonesia.
because yans progress rapidly, then on June 4, 1924 the Indian government "as a Vereeninging" (association) is legitimate. and by the power of the holy spirit and the spirit of service is high, then the new churches spring up everywhere.
Date 04 June 1937, the government increased its recognition to the Pentecostal movement became "Kerkgenootscharp" (the church community) based on 1927 Gazette number 156 and 523, with the government Beslit 33 dated June 4, 1937 Staadblad 768 number pinkster Gemente name "changed to" pinksterkerk in Nederlandsch indie. "
In this age of the Japanese occupation in 1942, the Dutch name was changed to "Pentecostal Church in Indonesia" When the Chairman of the Board pengoeroes Oemoem (assembly centers) is Pdt. H.N Runkat.
in addition to the development of several divisions should also be noted that later gave birth to new churches where the founders came from people GPDI among others: Pdt. Liong Seng Ho (DR.H.L Senduk) GBI church planter who was with PDR. Van Gessel in 1950 split with GPDI AND STARTING GBIS, Pdt. Ishak Lew in 1959 came out and set up GPPS, EARLIER IN THE YEAR 1936 Missionary R.M. Devin and R. Busby out and formed the Assemblies of God, 1946 Ps. Tan Hok Tjoan split and formed the Church of Isa Almasih, and so forth.
the role of the pioneers was memorable, because on account of their struggle GPdI tree has grown with dense, among others: Pdt. H.N Runkat that crisscross the island of Java fields,
(Jakarta, algebra, Central Java, etc.) In 1929, Pastor. Repi and Rev. Julian. A. Tambuwun followed by Ps. A. Yokom, Pdt. Lumenta, Pastor. Runtuwailan pounding North Sulawesi, in 1939, of sulut / Ternate Pdt. E. Lesnussa kemakasar and surrounding areas. 1926 Rev. Nanlohy reach the islands of Maluku (Amahasa) which was followed by Pdt. Yoop Siloey, etc.
1928 Rev. S.I.P Lumoindong D.I Yogyakarta 1933 to Ps. A.E. Siwi menaber to the island of Sumatra (South Sumatra) Sumbar