Ulama Perempuan Indonesia

Forum untuk silaturahmi, konsolidasi, diskusi dan sharing pengetahuan dan pengalaman antara ulama perempuan dan aktivis pemberdayaan perempuan.

Kehidupan sosial yang terbuka ini juga memberi inspirasi yang berbeda dalam cara para ulama memberi ruang kepada perempuan. Ulama penafsir klasik corak tekstualis akan memberi batasan ketat sebagaimana mereka baca dari sumber-sumber bacaan atau konteks lokalitas dunia Arab di masa lampau. Sementara ulama yang lahir di dunia Islam di luar dunia Arab seperti Spanyol, Turki, Iran, India, negara-negara Asia Tengah, atau yang melakukan perantauan ke kota-kota di mana warganya lebih majemuk dan tercerahkan, mereka melahirkan pandangan-pandangan yang kontekstual dan karenanya lebih terbuka pada peranan perempuan di ruang publiknya. Situasi ini secara kultural memberi ruang yang lebih kondusif dalam melahirkan ulama-ulama perempuan. A forum for gathering, consolidation, discussion and sharing of knowledge and experiences between women scholars and activists of women's empowerment.

This open social life has also inspired a different way to the scholars give space to women. Cleric classical commentators textual patterns will give strict limits as they read from reading sources or locality context of the Arab world in the past. While scholars who were born in the world of Islam outside the Arab world such as Spain, Turkey, Iran, India, the countries of Central Asia, or who do overseas to cities where citizens more diverse and enlightened, they gave birth to the views contextual and hence more open to the role of women in the public sphere. This situation is culturally conducive allow more room in the birth of female scholars.