About Risalah Ramadhan
Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Firman Allah Ta'ala :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. "(Al-Baqarah : 183). Sabda Nabi :
Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi hajike Baitul Haram. " (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi:
"Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi." (Hadits Muttafaq 'Alaih).
Dan sabda Nabi :
"Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. " (Hadits Muttafaq 'Alaih). Fasting Ramadan is the fourth pillar of Islam. Word of Allah Ta'ala:
"O ye who believe, fasting is prescribed for you as it was prescribed for those before you, that you fear Him." (Al-Baqarah: 183). Prophet:
Islam is founded on five joints, namely: the creed of truth no gods but God and Muhammad is the messenger of Allah, establish the prayer and pay zakat, fasting Ramadan and go hajike Baitul Haram. "(Hadith Muttafaq 'Alaih).
Fasting is one of the important means to achieve piety, and one of the reasons for the forgiveness of sins, the multiplication of goodness, and the appointment of degrees. Allah has made fasting on himself from the deeds of worship. The Word of God in the hadith conveyed by the Prophet:
"Fasting for me and I immediately responded. People who fast get two pleasures, namely pleasure when breaking the fast and pleasure when met with his Lord. Indeed, the smell of the fasting person's mouth is more fragrant than the scent of musk." (Hadith Muttafaq 'Alaih).
And the words of the Prophet:
"Whoever fasted Ramadan because of faith and expecting reward from Allah, his sins forgiven the past." (Hadith Muttafaq 'Alaih).