About Penjelasan Risalatul Mahidl
Kitab yang kecil mungil ini memuat tentang masalah darah wanita,darah haid, darah nifas, darah wiladat dan darah istihadlat. Oleh karena itukami namakan kitab ini, “Risalatul Mahidl, Problematika Darah Wa-nita,Haid, Nifas dan Istihadlat,” menggunakan tulisan latin dan bahasa Indonesiadengan mengambil rujukan dari kitab-kitab Salaf bermazhab Syafi’i yangmuktabar dan terkenal di pesantren nusantara ini. Penulisan ini, pula karenaterdorong oleh kebutuhan kaum wanita, terutama yang kurang memahamitulisan Arab pegon dan bahasa Jawa kuna, yang sekarang sudah tidak diajarkan di sekolah atau madrasah. Selain itu, menuruti atas permintaan sebagian teman-teman setia kamiyang sedang mengajar di majelis taklim wanita, terutama yang mengajarkanmasalah haid, nifas, wiladat dan istihadlat. Di samping itu, kami menganggapperlu penulisan ini dan merupakan tanggung jawab bersama dalam mengatasikekurangan yang dirasakan kaum wanita, dan sekaligus sebagai sumbangsihterhadap perkembangan dan kemajuan mereka. Kami melihat betapapentingnya pengetahuan agama, terutama masalah darah wanita ini,.... Book tiny blood contains about issues of women, menstrual blood, the blood of childbirth, blood and blood wiladat istihadlat. Therefore itukami call this book, "Risalatul Mahidl, Blood Problems Wa-nita, Haid, Postpartum and Istihadlat," using the language of Indonesia with Latin inscription and take referrals from the books of the Salaf bermazhab Shafi yangmuktabar and famous in this archipelago boarding. This writing, also karenaterdorong by the needs of women, especially the less memahamitulisan Arab pegon and ancient Javanese language, which now has not taught in schools or madrassas. In addition, following the request of the most loyal friends kamiyang taklim teaching in women, especially those mengajarkanmasalah menstruation, childbirth, wiladat and istihadlat. In addition, we menganggapperlu this writing and is a shared responsibility in the perceived mengatasikekurangan women, as well as the development and progress sumbangsihterhadap them. We see betapapentingnya religious knowledge, especially the issue of women's blood, ....