Bidayatul Hidayah

Aku mendengar dari orang yang kupercaya tentang sejarah perjalanan hidup Syaikh al-Imam az-Zahid. Se­moga Allah senantiasa memberikan taufik pada beliau dan memeliharanya dalam menjalankan risalah agama­Nya. Sejarah perjalanan hidup beliau memperkuat keinginanku untuk menjadi saudaranya di jalan Allah Swt. karena mengharapkan janji yang diberikan Allah kepada para hamba-Nya yang saling mencinta.
Persaudaraan tidak harus dengan bertemu muka dan berdekatan secara fisik, tapi yang dibutuhkan adalah adanya kedekatan hati dan perkenalan jiwa. Jiwa-jiwa merupakan para prajurit yang tunduk; jika telah saling mengenal, jiwa-jiwa itu pun jinak dan menyatu. Oleh karenanya, aku ikatkan tali persaudaraan dengannya di jalan Allah Swt.. Selain itu, aku harap beliau tidak mengabaikanku dalam doa-doanya ketika sedang berkhal­wat serta semoga beliau memintakan kepada Allah agar diperlihatkan kepadaku bahwa yang benar itu benar dan aku diberi kemampuan untuk mengikutinya, dan yang salah itu salah serta aku diberi kemampuan untuk meng­hindarinya. Kemudian aku dengar beliau memintaku untuk memberikan keterangan berisi petuah dan nasihat serta uraian singkat seputar landasan-landasan akidah yang wajib diyakini oleh seorang mukalaf. I heard from people I trust about the history of the life of Shaykh al-Imam az-Zahid. May God always give taufik on him and keep it in running their religion treatise. The history of his life journey strengthen his desire to be in the way of Allah. because they expect the promise that God gave to His servants who love each other.
Brotherhood does not have to meet face to face and in close physical proximity, but what is needed is the introduction of the closeness of the heart and soul. The souls of the soldiers who are subject; if it had known each other, the souls it was benign and fused. Therefore, I tie a rope fraternity him on the way of Allah .. In addition, I hope he does not ignore the prayers while on retreat, and hopefully he ask Allah to shown to me that the right was right and I was given the ability to follow it, and wrong is wrong, and I was given the ability to avoid it. Then I heard him ask me to give testimony unbiased advice and counsel as well as a brief description about the foundations of faith that must be believed by a mukalaf.