About Lagu A Raqif Full Album MP3
Ahmad Rafiq (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 5 Maret 1948 – meninggal di Jakarta, 19 Januari 2013 pada umur 64 tahun) adalah aktor dan penyanyi dangdut Indonesia yang dikenal dengan nama populer A. Rafiq. A. Rafiq dikenal luas oleh masyarakat Indonesia sebagai penyanyi dangdut yang cukup terkenal. Lagu dangdutnya "Pandangan Pertama" jadi top hit di pertengahan tahun 1978. Lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh Nirina Zubir yang duet bersama Slank dan menjadi jalur suara film Get Married. Selain sebagai penyanyi dangdut, ia juga sempat bermain dalam beberapa judul film layar lebar bersama dengan Farouk Afero. A. Rafiq juga sempat mencoba profesi sutradara. Dia menggarap sinetron drama semi musikal berjudul Si Miskin Bercinta. Penggarapan sinetron berseri tersebut melibatkan musisi dan penyanyi antara lain Mansyur S., Hetty Soenjaya, Jaja Mihardja, dan Ira Savira, selain bintang kawakan Mieke Wijaya. Pria berdarah India Pakistan ini pernah belajar akting di LPKJ (sekarang Institut Kesenian Jakarta), dan ikut loka karya tentang membuat film yang diselenggarakan Taman Ismail Marzuki bersama Persatuan Artis Film Indonesia Ahmad Rafiq (born in Semarang, Central Java, March 5th, 1948 - died in Jakarta on January 19, 2013 at the age of 64 years) is an actor and Indonesian dangdut singer known by the popular name A. Rafiq. A. Rafiq known by the people of Indonesia as a dangdut singer who is quite well known. Dangdut song "First Sight" so top hit in mid 1978. The song was re-sung by the duet with Nirina Zubir Slank and become a movie sound track Get Married. Aside from being a dangdut singer, she also acted in several films widescreen along with Farouk Afero. A. Rafiq also briefly tried profession director. He worked on the soap opera semi-musical drama entitled The Poor Love. Cultivation of radiant soap opera involving musicians and singers, among others Mansyur S., Hetty Soenjaya, Jaja Mihardja, and Ira Savira, besides the veteran star Mieke Wijaya. Pakistan's India-blooded man never studied acting at LPKJ (now Jakarta Art Institute), and join a workshop on making films held together Taman Ismail Marzuki Indonesian Film Artist Association