About Kumpulan Lagu CERAMAH ISLAM
Doktor Kiai Haji Jujun Junaedi atau dikenal sebagai K.H. Jujun Junaedi (lahir di Garut, 1 Juni 1971; umur 46 tahun) adalah seorang dai kondang asal Garut, Jawa Barat. Pendiri Pondok Pesantren Al Jauhari Garut atau sebagai Dosen IAIN Bandung
Sejak usianya baru empat tahun, Jujun telah mulai menapaki kariernya sebagai seorang ‘Ajengan Cilik’. Bahkan cerita tentang lahirnya mubalig cilik, sempat menggegerkan tatar Pasundan. Sekitar tahun 1970-an, nama Jujun telah menarik perhatian umat Islam. Gebrakannya cukup berhasil. Sehingga pada waktu itu, banyak masyarakat yang membicarakan Jujun sebagai ‘anak ajaib’. Dakwah-dakwah KH. Jujun Junaedi yang unik sangat digemari masyarakat, terutama orang Sunda. Ciri khas-nya tidak banyak dimiliki oleh kebanyakan mubalig lainnya. Selain ceramahnya yang selalu menggunakan media bahasa Sunda, Jujun pun sangat pandai membuat guyonan yang menyegarkan. Siapakah sesungguhnya Jujun Junaedi Mendiskusikan kiprah seorang tokoh muda semacam Jujun adalah memahami apa yang sebenarnya dicari tokoh tersebut dn bagaimana cara ia mendapatkannya. harus diakui bahwa ceramah-ceramah mubaligh muda ini telah menyedot perhatian kalangan Muslim, khususnya bagi mereka yang ada dipelosok desa nun diujung bukit dan sebrang sungai. Ia telah menjelma menjadi mubaligh dengan tingkat daya pikat di atas rata-rata, yang karenanya ia sangat ditunggu tunggu di mana-mana. Undangan yang harus ditunaikan sampai enam bulan kedepan adalah bukti paling sahih akan tingginya nilai Jujun. Sebagai mubaligh muda, ia mengikuti jejak para mubaligh pendahulunya yang sudah lebih dahulu kesohor dikalangan masyarakat Sunda. Sebut saja misalnya, K.H. A.F Ghazali (almarhum), K.H. Abdul Hamid, MA, atau K.H. Zainal Abidin, MA. Sampai batas-batas tertentu Jujun bahkan sudah melampaui mereka, setidaknya dalam hal popularitas dan daya jelajah. Di samping sibuk ceramah ke mana-mana, Jujun juga telah melahirkan banyak kaset dakwah yang jumlahnya tidak urang dari 20 buah. Di usianya yang masih muda, 39 tahun (ketika biografi ini ditulis) capaian seperti itu bisa disebut fenomenal, setidaknya di Jawa Barat. Kendati sudah mengenyam popularitas yang cukup luas, Jujun tetap dikenal sebagai sosok yang dengan senang hati menyebut dirinya sebagai “mubaligh angkutan pedesaan”. Mengiringi puncak popularitas yang kini telah diraihnya, Jujun juga banyak ditabrak angin puting beliung yang sangat deras menimpanya. Ia didera sejumlah fitnah –baik kubra maupun sughra- yang datang. Ada yang menyebutnya sebagai mubaligh matre, mubaligh mata duitan, dan semacamnya. Kalau melihat posturnya, orang akan segera berkesimpulan kalau Jujun termasuk kategori orang yang pendek tidak, tinggi apalagi, setidaknya untuk ukuran Indonesia. Kalau teliti mengamati, akan segera ditemukan kenyataan bahwa Jujun sebenarnya cenderung berpostr agak pendek. Meski tentu saja, ia tidak temasuk kategori yang sering disebutnya sebagai semampai alaias satu meter tak sampai. Ukuran 1,55 meter tentu saja bukan ukurn yang terlalu pendek. Rambunya lurus dengan gaya poni berbrlah dua yang sangat khas. Orang sering mengatakan bahwa rambut lurus menandakan orang yang sangat optimis. Wajahnya cenderung bulat dengan sorotan mata yang tajam menikam ulu hati. Di usianya yang masih kurang dari sepertiga abad ini, urat-urat wajah penggemar olahraga bulu tangkis ini terlihat masih kencang. Hal itu agaknya selaras dengan jenis suaranya yang melengking tinggi. Dengan tingkat suara seperti itu, ia mampu melantunkan ayat-ayat al-Qur’an dan syair-syair lagu dengan nada yang melengking tinggi. Doctoral Jujun Kiai Haji Junaidi otherwise known as K.H. Jujun Junaedi (born in Garut, June 1, 1971; age 46) was a famous preacher from Garut, West Java. The founder of Pondok Pesantren Al Jauhari Garut or as a Lecturer IAIN Bandung
Since he was only four years, Jujun has started up his career as a 'Ajengan Little'. Even the story of the birth of the young preacher, could stir Tatar Pasundan. Around 1970, the name Jujun has attracted the attention of Muslims. Gebrakannya quite successful. So at that time, many people are talking about Jujun as a 'prodigy'. Dakwah KH-propaganda. Junaedi unique Jujun very popular with the public, especially the Sundanese. His hallmark is not widely held by most other preachers. In addition to his lectures were always using the media Sundanese, Jujun was very good at making jokes refreshing. Discuss Junaidi who exactly Jujun gait sort Jujun a young leader is to understand what was actually looking at the figure dn how he got it. it must be recognized that the young preacher talks it has gained among Muslims, especially for those who are dipelosok nun swept hill village and the other side of the river. It has been transformed into a preacher with the allure above the level of the average, which therefore he is eagerly waiting everywhere. Invitations must be accomplished to six months is the most indubitable proof of the high value of Jujun. As a young preacher, he followed the footsteps of his predecessor preachers who are already famous among the people of Sunda. Call it, for example, K.H. A.F Ghazali (deceased), K.H. Abdul Hamid, MA, or K.H. Zainal Abidin, MA. Up to certain limits Jujun even goes beyond them, at least in terms of popularity and cruising. In addition to the busy lecturing everywhere, Jujun also has produced many propaganda tapes that amount is not urang of 20 pieces. At his young age, 39 years (when the biography was written) achievement as it can be called phenomenal, at least in West Java. Although he received his popularity is quite wide, Jujun still known as someone who was happy to call himself a "preacher rural transportation". Accompanying the peak of popularity that has now been achieved, Jujun too many hit by a tornado torrential him. He suffered a number of defamation-both unsuccessful and sughra- coming. Some call it the materialistic preachers, preachers mercenary, and the like. If you look at his posture, people will immediately conclude that Jujun including short category of people who do not, especially high, at least for Indonesia. If carefully observed, will soon be found to the fact that actually tend berpostr Jujun bit short. Though of course, it not include a category that is often described as a slender alaias less than one meter. Size 1.55 meter ukurn certainly not too short. Rambunya straight with bangs style berbrlah two very distinctive. People often say that straight hair signifies a very optimistic person. His face tends to be round with a sharp eye spotlight pierced the gut. At age is still less than a third of this century, the muscles of the face badminton sports fan looks still strong. It seems in tune with the kind of high-pitched voice. With noise level as it was, he was able to recite verses of the Koran and song lyrics with a high-pitched tone.