Campur Sari Koplo Sonny Jos

Predikat sebagai generasi penerus handal di genre musik Campursari, begitu melekat pada sosok Sonny Josz. Ia tak bisa melupakan begitu saja, tiga musisi seniornya yakni Is Haryanyo, A. Ryanto dan Manthous.

Pria asal Probolinggo (Jatim) yang kini sudah menapak usia 54 tahun, blak-blakan mengaku kalau dirinya merupakan pemusik jalanan. Lantaran bisa mencipta lagu dan menguasai sejumlah alat musik khas tradisional Jawa, membuka kesempatan bagi Sonny merambah ke jalur rekaman.

“Proses panjang sudah saya lalui. Sampai akhirnya, saya dikasih kesempatan masuk jalur rekaman. Berkat musik Campursari, saya kemudian dikenal masyarakat luas,” ceritanya pada BuahBibir.News.

Tembang Campursari bertajuk ‘Minggat’ dan ‘Sumi’, ternyata menghantarkan Sonny Josz tak cuma sebagai musisi dan penyanyi daerah khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ia kemudian ‘mentas’ ke tingkat nasional dan bahkan sampai ke negeri Suriname.

Musik Campursari, menurut Sonny, ibarat sebuah potret masyarakat Jawa yang kesehariannya begitu humanis atau akrab dengan realita hidup. “Makanya, jangan heran jika lagu Campursari, cepat mengena di hati masyarakat,” urai pria yang akrab dengan topi blangkon tersebut.

Harapan Sonny agar tingkat apresiasi masyarakat terus meningkat terhadap musik Campursari. Sekarang pun, kata dia, lagu-lagu Campursari sudah merata banyak terdengar di Pulau Sumatera, Kalimantan, Bali dan bahkan di Sulawesi.